Aku berkata lagi,”Tidak patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus hidup dalam takut akan Allah kita supaya terhindar dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita? (Nehemia 5:9)
Ketika pandemi Covid 19 melanda, banyak anggota jemaat yang mengalami kesulitan. Salah satunya adalah Bapak Ponco yang biasa berjualan aki di kios kecil di depan rumahnya. Sebelum pandemi pun penghasilannya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya. Namun ia bersyukur karena mendapat bantuan dari gereja dan dari orang-orang yang peduli padanya, sehingga ia dapat bertahan.
Nehemia mendengar keluhan dari rakyat yang menderita karena mereka harus menggadaikan ladang dan kebun anggur untuk mendapat gandum pada masa kelaparan. Bahkan mereka terpaksa membiarkan anak-anak mereka menjadi budak untuk bertahan hidup. Ketika mendengarnya, Nehemia menjadi sangat marah kepada para penguasa. Nehemia menilai apa yang dilakukan para penguasa itu tidak patut, sebab seharusnya mereka membela rakyatnya. Penderitaan yang dialami rakyat jangan sampai membuat bangsa-bangsa lain menghina umat pilihan Allah yang seolah tidak dipedulikan-Nya. Setelah peringatan keras Nehemia, akhirnya para penguasa itu mengembalikan ladang, kebun anggur, dan rumah yang dirampas serta menghapuskan hutang rakyat kecil.
Kita perlu memperhatikan sesama kita yang berada dalam kesulitan dan berusaha untuk menolong mereka, sebab sesungguhnya Tuhan peduli pada keadaan umat-Nya. Ia tidak akan tinggal diam. Lakukanlah apa yang baik bagi sesama kita di dalam takut akan Tuhan, sebab Ia sanggup melakukan segala perkara untuk menegur kita apabila kita lalai terhadap sesama. [Pdt. Melani Ajub Egne]
REFLEKSI:
Kita perlu peka untuk menolong sesama yang membutuhkan karena Tuhan peduli.
Ayat Pendukung: Neh. 5:1-13; Mzm. 19; Luk. 2:39-52
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.