Adakah orang Kristen yang tidak berjalan bersama Tuhan Yesus?
Seorang pengusaha muda Kristen yang sangat teguh prinsip Kristennya suatu kali bertemu dengan seorang pemimpin Kristen muda. Mereka membicarakan keputusan bisnis yang diambil oleh sang pengusaha namun secara jelas-jelas tidak sesuai dengan prinsip yang selama ini dia pegang. “Lho… koq begitu Pak?” jawabnya, “Ini masalah bisnis. Jadi beda…”
Padahal Gary Thomas mengatakan bahwa justru spiritualitas yang tidak sehat salah satunya adalah saat seorang memisahkan antara yang secular (sekuler) dengan yang sacred (suci). Sebab orang Kristen tidak hidup dengan standart ganda. Akibatnya, kita tidak akan dapat merasakan sukacitanya hidup yang sesungguhnya di dalam Kristus karena justru saat kita menerapkan prinsip hidup Kristen dalam kehidupan sehari-hari disitulah kita menerima janji Tuhan (Yohanes 15:11).
Israel sudah mengalami bagaimana Tuhan berjalan memimpin di depan mereka. Israel juga mengalami bagaimana tangan Tuhan mendorong mereka menyeberang laut merah saat dikejar Mesir dari belakang. Tuhan sudah menunjukkan cintaNya dalam segala keadaan. Kini Israel tahu bahwa hidup mereka hanyalah untuk mencintai Tuhan yang mencintai mereka. Teladan mencintai Tuhan itulah yang mereka tunjukkan kepada anak-cucu mereka.
Hari ini Tuhan juga mengingatkan kita untuk berjalan bersama Yesus.
- Apakah kita mengalami cinta Tuhan yang berlimpah sehingga kita siap menunjukkan cinta kita dalam setiap langkah, keputusan, tingkah laku dan reaksi kita terhadap apapun kita lakukan?
- Apakah cinta kita kepada Tuhan berdampak saat kita berbisnis, berelasi, berencana, berlibur, bercakap-cakap, bereaksi terhadap kecelakaan, sakit penyakit, keputusan yang mendadak, maupun dalam membesarkan anak?
Ya Bapa, hujani kami dengan cintaMu agar kami selalu mengingatnya sebagai landasan kami mencintaiMu dalam setiap langkah hidup kami. Amin.
RJS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.