Hikmat Dan Keadilan

Amsal 8:1-31

Belum ada komentar 218 Views

Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong. Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan. (Ams. 8:8-9)

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan.” Ungkapan bernas sang bijak bestari ini sudah sering kita dengar. Di beberapa Universitas Kristen, firman dari Amsal 1:7a ini, malahan memajang di dinding aula kampus. Sabda ini mengingatkan kaum cendekia bahwa Tuhan yang omnipresent adalah sumber pengetahuan.

Lebih jauh, lewat tuturan Pengamsal kita mengetahui bahwa pengetahuan itu tidak tersekat di dalam tembok universitas. Pengetahuan ada di mana-mana, di jalanan, di depan kota, di pasar. Pendeknya, pengetahuan ada di dalam beragam pengalaman hidup sehari-hari. Pengetahuan lalu membentuk dan menuntun seseorang. Pengetahuan menjadi hikmat yang mengarahkan orang untuk hidup adil, jujur, dan lurus. Jadi, pengetahuan atau hikmat di sini bukan sekadar teori, tetapi sebuah pandangan dan sikap hidup yang bersumber dari Allah dan tercermin dalam laku hidup sehari-hari. Pengalaman, entah baik ataupun buruk, menjadi bahan refleksi yang selalu mencerahkan sehingga orang berhikmat hidup dengan bijaksana.

Dalam relasi sosial sehari-hari, tanda orang berhikmat adalah hidup dengan adil, jujur terhadap diri sendiri, memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, dan menjunjung tinggi kebenaran. Ia tidak belat-belit atau serong. Yang suka belat- belit itu orang licik, bukan orang cerdas. Orang cerdas tahu bahwa Tuhan ada di mana-mana, sehingga ia tidak menipu dan memanipulasi. Ia jujur dan adil sejak dalam pikiran. [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]

REFLEKSI:
Pikiran orang berhikmat dipenuhi dengan kejujuran dan perbuatannya mendatangkan kebaikan dan keadilan.

Ayat Pendukung: Mzm. 125; Ams. 8:1-31; Mat. 15:21-31
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Belajar Mendengar
    Yeremia 22:18-30
    Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata, “Aku tidak mau mendengarkan!” Itulah tingkah langkahmu dari sejak...
  • Menyalahgunakan Posisi
    Zakharia 11:1-17
    “Sungguh celaka gembala-Ku yang tak berguna, yang meninggalkan kambing domba! Pedang akan menimpa lengannya dan mata kanannya! Lengannya akan...
  • Tuhan, Kota Benteng Kita
    Mazmur 46
    TUHAN Semesta Alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. (Mazmur 46:12) Selama kurang lebih 350 tahun Belanda...
  • Budaya Malu
    Yehezkiel 43:1-12
    Engkau, hai anak manusia, beritahukanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu atas kesalahan-kesalahan mereka,...
  • TUHAN MAHAKUASA
    Yehezkiel 39:21 - 40:4
    Mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka, yang membawa mereka ke dalam pembuangan di tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan...