Hidup Yang Tidak Sia-Sia

Pengkhotbah 4:9-16

Belum ada komentar 112 Views

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tidak mau diberi peringatan lagi. (Pkh. 4:13)

Jika membaca kitab Pengkhotbah secara sekilas, orang akan menganggap bahwa kitab ini adalah kitab yang pesimistik. Pandangannya begitu murung terhadap kehidupan di dunia ini, sebab semuanya sia-sia. Namun, benarkah demikian? Apakah ada hidup yang tidak sia-sia? Tentu! Ada hidup yang tidak sia-sia.

Di bawah kolong langit ini, masih ada hidup yang bermakna. Kita mulai menangkap pesan tersebut dari perbandingan yang dibuat oleh Pengkhotbah. Kalau semua sia-sia, untuk apa ia membuat perbandingan? Perbandingan itu dilakukan untuk mendapatkan yang lebih ideal. “Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh.” Maka, berhikmat lebih baik dari pada bodoh. Lebih jauh lagi, bagaimana agar orang menjadi berhikmat? Ia tidak boleh terpaku pada apa yang ada di bawah langit. Ia harus menatap ke atas langit, ke Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan sebagai pemberi hikmat dan tuntunan, hidup yang dijalani di bawah matahari tidak menjadi sia-sia, tetapi menjadi bermakna.

Pengkhotbah mengajarkan kita untuk tidak melekat pada dunia yang fana ini, tetapi melekat kepada Tuhan yang kekal. Hidup di dunia ini memang sementara, tetapi bukan kesia- siaan, asalkan kita bersandar pada (hikmat) Tuhan. Hikmat-Nya memberikan tuntunan mengenai misi penting yang mesti kita kerjakan dalam kesementaraan waktu. Menyatakan kasih-Nya bagi semua ciptaan-Nya, niscaya tidak sia-sia! [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]

REFLEKSI:
Hidup sia-sia adalah kalau kita tidak mengenal isi hati Tuhan, dan tidak melakukan misi kasih-Nya dalam kehidupan.

Ayat Pendukung: Mzm. 128; Pkh. 4:9-16; Yak. 5:1-6
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Kita Harus Jujur!
    Yohanes 18: 1-19:42
    Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” Kata Pilatus kepada-Nya, “Apakah kebenaran itu ?” (Yoh.18:37c-38a) “Segala kebenaran adalah...
  • Teladan Pelayanan
    Yohanes 13: 1-17; 31b-35
    Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya…, kemudian la menuangkan air ke dalam sebuah baskom dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya...
  • Dirasuki Iblis
    Yohanes13:21-32
    Sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Lalu Yesus berkata kepadanya, “Apayang hendak kau perbuat, perbuatlah dengan segera’.’...
  • Keluar Dari Kegelapan
    Yohanes12: 20-36
    Siapa yang berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. (Yoh. 12:35c) Abad pertengahan di Eropa sering...
  • HAMBA yang TAAT
    Lukas 1:26-38
    Kata Maria, “Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk. 1:38) Taat...