Ada berbagai cara orang-orang percaya mengekspresikan iman kepada Tuhan yang hidup. Di Manado – Sulut misalnya, memasuki minggu sengsara terakhir dan menjelang Paska nuansa religi sangat terasa. Terlihat ditepi jalan desa sampai ke pusat kota , bertebaran lampion dan salib berwarna merah, tanda kemenangan Yesus atas dosa dan maut. Yang unik dan sangat menyentuh adalah simbol-simbol Kristen ini bukan saja terlihat di gereja tetapi meriah terpampang didepan rumah-rumah penduduk seakan hendak mengatakan: Saya merdeka sebagai Pengikut Tuhan.
Pesoalan bagi kita apakah setiap simbol yang kita gunakan dapat menentukan kualitas kehidupan iman sebagai orang Percaya ? Rasul Paulus berkata “Hiduplah Oleh Roh” (16) adalah tanda kemerdekaan sebagai orang percaya yang telah dibebaskan dari dosa dan maut. Karena seorang yang hidup oleh Roh berarti:
- Tidak berpusat pada diri sendiri : karena orang yang berpusat pada diri sendiri cenderung memuliakan diri, kepentingan diri, pemuasan hawa nafsu sendiri, yang semuanya merupakan pelecehan terhadap martabat manusia dan akar dari perselisihan, permusuhan dan perpecahan. (Galatia 5:19-21)
- Berpusat pada Allah dan sesama : menghasilkan buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23), dan buah Roh yang paling utama adalah kasih. Sebab kasih selalu bersumber dan terarah kepada Allah serta mengupayakan dan mengutamakan yang baik kepada sesama.
Berilah diri dipimpin oleh Roh, karena kita telah dimerdekakan dari dosa. Seperti ungkapan Abraham Kuyper, seorang teolog yang pernah menjadi PM di Belanda : Tidak ada seinci hidupku yang tidak dikuasai oleh Tuhan……..
(LS)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.