…tetapi TUHAN menopang orang benar. TUHAN memperhatikan hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap untuk selama-lamanya. (Mzm. 37:17-18)
“Hidup adalah memilih.” Kalimat bijak ini hendak menegaskan bahwa dalam kehidupan ini kita akan selalu diperhadapkan pada pilihan. Setiap pilihan yang kita ambil akan berdampak pada jalan kehidupan dan kualitas kehidupan yang akan kita bangun dan perlihatkan kepada Tuhan dan sesama.
Di dalam Mazmur 37:12-22 kita mengenal dua pilihan, yaitu hidup sebagai orang benar atau hidup sebagai orang fasik. Menurut KBBI, orang fasik adalah orang yang percaya kepada Tuhan tetapi tidak melaksanakan kehendak-Nya. Apa yang menjadi ciri orang fasik? Pertama, mereka tidak cinta damai dan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka (ay. 12,14). Kedua, mendapatkan kekuasaan, kekayaan, dan pengaruh dengan cara yang bertentangan dengan kehendak Tuhan (ay. 14,21). Ketiga, berhutang tetapi tidak melunasinya. Sebaliknya, orang benar adalah pengasih dan pemurah kepada sesama (ay. 22). Orang benar memiliki belas kasih untuk membantu mereka yang membutuhkan. Cara kehidupan seseorang menentukan apakah dirinya hidup sebagai orang benar atau hidup sebagai orang fasik.
Bagaimana dengan kita? Apa yang menjadi pilihan hidup kita? Tentunya kita semua dipanggil Tuhan untuk menjadi orang benar di mata Tuhan dan sesama. Biarlah sikap hidup kita yang berbicara apakah kita sungguh- sungguh orang benar di mata Tuhan dan sesama. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Pilihlah untuk menjadi orang benar di mata Tuhan dan sesama, maka kehidupan kita akan berdampak positif bagi kehidupan bersama.
Ayat Pendukung: 2 Sam. 11:22-27; Mzm. 37:12-22; Rm. 15:22-33
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.