menjadi terang

Dipanggil Menjadi Terang

Yesaya 42:6

Belum ada komentar 1688 Views

Yesaya 42:6 menegaskan panggilan Allah bagi Israel, yang tentu juga berlaku bagi gereja, “Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa.” Undangan untuk menjadi terang ini paralel dengan Yesaya 49:6, “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku … Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” Ada beberapa catatan reflektif yang menarik untuk kita renungkan.

Pertama, undangan menjadi terang ini sekaligus mengkritik kecenderungan Israel yang sekadar menjadi hamba Allah. Menjadi hamba sangatlah nyaman dan menyenangkan. Tanpa risiko. Tanpa perlu keluar dari zona nyaman. Kedua, undangan menjadi terang bagi bangsa-bangsa tidak memberi privilege khusus bagi Israel, seolah-olah hanya melalui Israellah terang ilahi itu diterima oleh bangsa-bangsa. Allah memakai Israel sebagai pembawa terang, sama seperti Ia dengan keleluasaan ilahi-Nya dapat memakai bangsa lain untuk membawa terang juga. Ketiga, undangan ini diberikan kepada Israel yang tengah terpuruk kehidupannya. Mereka bagaikan “buluh yang patah terkulai” dan “sumbu yang pudar nyalanya” (49:3). Kita tetap dapat menjadi terang dalam kondisi yang tak ideal. Keempat, kita harus memahami bahwa terang itu bukanlah milik kita. Allahlah Sang Terang sejati. Karena itulah nabi Yesaya menubuatkan kehadiran Sang Terang di dalam Yesus Kristus, di dalam Yesaya 9:2, “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.”

Renungkanlah keempat pokok reflektif di atas. Kemudian, hayatilah bagaimana Anda dapat menerapkannya dalam kehidupan Anda setiap hari. Saya ingin merangkum keempat pokok reflektif di atas ke dalam empat sikap yang harus kita miliki: Mengambil risiko di luar kenyamanan, kerendahhatian bukan sebagai yang terpenting, menjadi terang dalam keterpurukan hidup, menampilkan Kristus Sang Terang Sejati. Amin.

ja

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • KOMUNITAS
    Kisah Para Rasul 16:13-15
    Salah satu ciri sebuah komunitas iman bernama Gereja adalah keramahtamahan. Keramahtamahan merupakan sebuah keterbukaan untuk menyambut orang asing dan...
  • SATU, BANYAK, DAN BERSAMA
    1 Korintus 12:1-11
    Visi kristiani mengenai kesatuan jemaat dengan apik ditampilkan oleh Paulus di dalam bacaan 1 Korintus 12:1-11. Kesatuan jemaat tidak...
  • AKU DIKASIHI, DIHARGAI, DAN MULIA
    Lukas 3:15-17, 21-22
    Sungguh sebuah pertukaran yang indah. Di dalam kisah pembaptisan Yesus ini, Yesus berpartisipasi ke dalam kemanusiaan yang bergumul dengan...
  • AKU MELIHAT TERANG
    Yohanes 1:10-18
    Di dalam bacaan Injil minggu ini, terdapat dua ayat yang menjadi menarik jika dibaca secara bersama, yaitu ayat 14...
  • Dia Ada dan Bertambah Besarnya
    Lukas 2:41-52
    Yesus bertambah besar. Pernyataan ini memang sulit dipahami kalau kita hanya menggunakan logika manusiawi kita. Allah menjadi manusia membuktikan...