Pernahkah anda mengalami perpindahan domisili dari satu daerah ke daerah lain? Perpindahan dapat memberikan perasaan gembira namun sekaligus bingung, kuatir, dan cemas. Semakin lama kita tinggal di suatu tempat atau daerah maka semakin nyaman yang kita rasakan. Berpindah artinya mengubah, menggeser bahkan melepas kenyamanan kita. Terlebih anak-anak, berpindah-pindah rumah bukanlah hal yang mudah bagi mereka. Perpindahan mendorong kita untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang kita hadapi.
Bukankah demikian halnya dengan kehidupan perziarahan kita bersama Allah? Kita diutus Allah untuk terus bergerak, berpindah dalam banyak hal di hidup ini. Bukankah pertumbuhan ditandai dengan pergerakan dan perubahan? Memasuki pengalaman baru, kondisi asing, berada dalam situasi canggung atau bahkan panik. Dari sanalah kemudian kita mengalami pengalaman iman untuk mengandalkan Tuhan dalam pergulatan hidup kita.
Itulah yang dialami Israel dalam perjalanan padang gurun. Terus berpindah, terus berjalan, berdiam sebentar untuk melanjutkan perjalanan panjang. Perjalanan dengan setiap kondisinya menjadi pengalaman iman untuk melihat penyertaan, kuasa dan cinta Allah. Kita mengalami pasang surut untuk taat pada Allah. Betapa mudah dan sering kita kehilangan keyakinan akan cinta pemeliharaan Allah. Betapa mudah kita berburuk sangka terhadap rencana Allah. Kurang bersabar menantikan pertolongan-Nya. Namun kita dapat belajar dari persinggahan demi persinggahan Israel, belajar dari kegagalan dan belajar memercayai bahwa Allah dapat di andalkan dalam padang gurun dunia ini.
Dari persinggahan ke persinggahan, Tuhan mengutus sekaligus menopang kita untuk terus taat pada kehendak-Nya dan memercayai pemeliharaan-Nya. Selamat berjalan bersama Tuhan.
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.