Kamu harus dapat membedakan antara yang kudus dan yang tidak kudus, antara yang najis dan yang tahir. (Imamat 10:10)
“Kehidupan yang bermakna dimulai dari kemampuan untuk membedakan, memilih, dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah dalam kehidupan kita.” Kutipan ini menegaskan pentingnya memiliki kemampuan untuk membedakan, memilih, dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah agar kehidupan kita bermakna bagi kehidupan bersama yang memuliakan Allah.
Bacaan kita hari ini, Imamat 10, juga menekankan pentingnya bagi Bangsa Israel untuk membedakan antara yang kudus dan yang tidak kudus, antara yang najis dan yang tahir dalam kehidupan mereka. Mengapa kemampuan membedakan ini sangat penting bagi Bangsa Israel? Pertama, kemampuan membedakan membantu mereka menjaga kekudusan hidup di mata Allah dan sesama. Mereka akan lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan. Kedua, kemampuan membedakan menolong mereka mengambil keputusan yang benar dan bijaksana bagi kehidupan yang lebih baik. Ketiga, kemampuan membedakan memungkinkan mereka menjadi teladan yang baik bagi orang-orang di sekitar mereka.
Kemampuan untuk membedakan mana yang menjadi kehendak Allah dan mana yang bukan kehendak-Nya harus terus diasah dan dipraktikkan. Kemampuan membedakan ini akan membuat kita semakin menjadi terang dan garam dunia dalam kehidupan sehari-hari. Hidup kita akan menjadi kesaksian yang efektif bagi sesama di sekitar kita. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
DOA:
Tuhan, mampukan kami untuk dapat membedakan apa yang menjadi kehendak-Mu dan yang bukan kehendak-Mu, agar hidup kami berkenan kepada-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Im. 9:22-10:11; Mzm. 16; 2 Kor. 13:5-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.