Ia pun berkata, “Yang lebih berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memelihanya.” (Luk. 11:28)
Sering kali kita terkejut mendengar berita orang-orang yang sering mengirimkan foto atau cerita kebahagiaan di media sosial, tetapi ternyata tak sebahagia kenyataan hidup. Hari ini mereka tunjukkan kemesraan, besok kita mendapatkan kabar, kekerasan atau perceraian. Rupanya mereka tidak bahagia tetapi hanya kelihatan bahagia.
Tuhan Yesus mengatakan yang “berbahagia adalah mereka yang mendengarkan dan memelihara firman”, yang levelnya bukan sekadar dengar dan berkata amin, tetapi yang menuruti dan mematuhi firman itu. Kita mungkin bisa sering mengirimkan renungan firman Tuhan, bicara firman Tuhan, dan menunjukkan bahwa kita mencintai firman, tetapi kita tidak bisa membohongi diri kita sendiri. Kita dapat mengajukan pertanyaan reflektif pada diri, “Apakah firman itu sudah kita hidupi dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam keluarga, pekerjaan, bisnis, pelayanan?” Jika jawabannya “ya”, maka kita adalah orang yang berbahagia, bukan hanya kelihatan bahagia. Kita tidak perlu mendapatkan validasi dari orang lain bahwa kita bahagia, karena bahagia itu sudah ada dan bertumbuh dalam hati dan kita puas. Karena yang penting adalah menjadi pelaku firman.
Dunia menawarkan cara untuk mendapatkan kebahagiaan, namun kebahagiaan itu tidak jarang adalah kepalsuan dan sementara. Kristus memberikan cara untuk merasakan bahagia sejati, dengan mendengar dan memelihara firman. Anda mau memilih cara yang mana? [Rambu Bangi Roni]
DOA:
Tuhan aku mau merasakan bahagia yang sejati, tolong aku agar bisa, setia dan taat pada firman. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 26:16-27:1; Mzm. 74; Luk. 11:14-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.