Bukan Daun, Melainkan Buah Ara

Matius 21:18-22

Belum ada komentar 121 Views

Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. (Mat. 21:19b)

Pohon ara disebut pertama kali dalam Alkitab adalah di Kitab Kejadian pasal 3, dalam kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Ketika Adam dan Hawa sudah memakan buah pohon terlarang, mata mereka terbuka. Mereka tahu bahwa mereka telanjang, lalu membuat cawat dari daun pohon ara. Mereka tidak mencari buah ara, tetapi hanya daunnya saja untuk menutupi rasa malu mereka.

Tuhan Yesus tidak mencari daun ara. Ia tidak memerlukan daun untuk menutupi apa pun. Yang Tuhan Yesus perlukan adalah buah ara yang dapat mengatasi rasa lapar. Pohon ara biasanya akan berbuah dulu sebelum berdaun. Karena sudah ada daun di pohon saat itu, maka semestinya pohon itu juga sudah berbuah; buah-buah awal musim. Ternyata hanya ada daun saat itu, tanpa buah. Seakan-akan pohon itu menjanjikan buahnya, tetapi ternyata tidak ada. Tuhan Yesus pun mengutuk pohon ara itu. Secara mukjizat, pohon itu pun menjadi kering. Tak lagi ada daun yang memberi tanda yang keliru tentang keberadaan buahnya.

Kisah pohon ara ini adalah kisah mukjizat, sekaligus perumpamaan. Perumpamaan tentang orang-orang Israel yang beriman, tetapi tidak menghasilkan buah. Juga perumpamaan yang menjadi pengingat bagi hidup kekristenan kita pada masa kini agar kekristenan kita berbuah bagi dunia ini; buah yang dapat menolong orang-orang yang lapar akan kasih Tuhan. Menjadi Kristen bukan sekadar identitas, aktivitas ataupun jabatan, melainkan cara hidup yang berbuah. [Pdt. Novita]

REFLEKSI:
Bukan sekadar memberi tanda palsu dengan daun, hidup kita mesti sungguh berbuah bagi dunia yang sedang kelaparan.

Ayat Pendukung: Mzm. 103:8-13; Kej. 37:12-36; 1Yoh. 3:11-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Pujian Di Atas Kesesakan
    2 Tawarikh 20:1-22
    “… Janganlah kamu takut dan kecut hati karena pasukan yang besar ini, sebab bukan kamu yang berperang melainkan Allah.”...
  • KALEB
    Bilangan 14:10-24
    Tetapi, hamba-Ku Kaieb, karena mempunyai hati berbeda dan mengikut Aku sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeriyang teiah dimasukinya itu,...
  • Pintu yang Sempit
    Lukas 13:22-31
    … Jawab Yesus kepada orang-orang disitu, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu!”….(Lukas 13:23-24) Seorang pelawak Kristen pernah...
  • Apa Pun Konsekuensinya
    Lukas 13:31-35
    Tetapi, hari ini, besok, dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidak mungkin seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem....
  • TUNGGU
    Mazmur 27:1-14
    Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Nantikanlah TUHAN! (Mazmur 27:14) “Tunggu” merupakan kata yang sering kita dengar, tetapi tidak...