Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana …. (Mzm. 119:98)
Seorang ibu sangat gembira melihat pohon sirsaknya berbuah lebat. Ia sudah merawat sirsaknya secara serius sampai pohon sirsak itu berbuah lebat. Betapa bahagianya si ibu, karena dapat menikmati buah sirsak dari pohon yang ia tanam sendiri. Nyanyian sukacita keluar dari mulutnya secara spontan.
Penulis Mazmur 119 menyatakan rasa bahagianya karena firman TUHAN yang ia cintai berbuah lebat. Cinta pada Taurat begitu hebat, “Aku merenungkannya sepanjang hari,” (ay. 97). Puji-pujian tentang firman TUHAN dikumandangkannya. “Segala perintah-Mu dapat dipercaya (ay. 86) … Untuk selama- lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga (ay. 89)
… Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah- Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku (ay. 93).” Pemazmur merasakan dan menikmati buah firman Allah, yaitu kebijaksanaan dalam hidupnya. “Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana (ay. 98) … Aku beroleh pengertian dari titah- titah-Mu (ay. 104).” Akal dan hatinya menjadi lebih luas saat mencintai firman Allah. Perilaku hidup pun menjadi lebih mulia. Ia menegaskan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (ay. 105).
Mencintai firman Allah ditunjukkan oleh keseriusan kita menjadikan firman Allah sebagai bagian hidup kita. Selama kita hidup, kita terus belajar firman TUHAN dan melakukannya. Maka, buah firman TUHAN sungguh akan kita nikmati bersama orang lain di sekitar kita. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Ya Allah, terima kasih atas firman-Mu yang membuat hidupku
bijaksana dan berbuah berkat bagiku dan dunia. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 119:97-104; Yes. 33:10-16; Yoh. 15:16-25
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.