Bertekun Membangun Jembatan

Ibrani 12:3-13

Belum ada komentar 56 Views

Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. (Ibr. 12:12-13)

Jembatan adalah analogi untuk komunikasi dan relasi yang mempersatukan manusia di tengah perbedaan. Perbedaan adalah fakta yang tidak bisa kita nafikan. Betapa indahnya hidup ini, bila perbedaan kita rayakan sebagai hadiah terindah dari Tuhan. Kehidupan pasti akan menjadi rukun dan damai.

Karena itu, dibutuhkan ketekunan untuk membangun jembatan. Teks yang kita baca saat ini, berbicara mengenai ketekunan dalam membangun iman. Mengapa dibutuhkan ketekunan? Sebab, ada persoalan dan tantangan. Maka, tangan dan lutut harus dikuatkan. Jalan juga harus diluruskan supaya tidak terpelecok. Membangun jembatan kebersamaan sebagai bagian dari kehidupan beriman juga membutuhkan ketekunan. Sebab, ada persoalan seperti fanatisme, kemiskinan, dan ketidakadilan yang merintangi. Semangat harus terus diperbesar, tangan yang terbuka untuk merangkul sesama yang berbeda harus diperkuat. Pemahaman kebersamaan pun harus terus diperdalam, sehingga jalan yang ditapaki bersama menjadi jalan lurus.

Gereja dan orang percaya di Indonesia harus terus bertekun membangun jembatan persaudaraan, justru karena ada banyak sekali tantangan. Meskipun kita dicurigai saat berbuat baik, kita harus terus berbuat baik. Sebab, jalan kebaikan itu diteladankan Yesus bagi kita. Dialog dan kerjasama mesti terus kita bangun sebagai jembatan, sebab melalui itu syak wasangka dikikis dan kepercayaan satu sama lain dipertebal. [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]

REFLEKSI:
Tidak mudah hidup bersesama, tetapi itulah pilihan yang paling logis. Bertekun di jalan persaudaraan, niscaya hidup akan lebih manis.

Ayat Pendukung: Mzm. 73:1-20; Ams. 11:1-31; Ibr. 12:3-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Membeli Karunia Allah?
    Kisah Para Rasul 8:9-25
    Namun, Petrus berkata kepadanya, “Binasalah kiranya uangmu itu bersama engkau, karena engkau menyangka bahwa engkau dapat membeli karunia Allah...
  • Hikmah di balik Musibah
    Kisah Para Rasul 8:1b-8
    Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah...
  • Allah Yang Menuntun
    Mazmur 95
    Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya, kawanan domba tuntunan tangan-Nya. (Mzm. 95:7a) Suatu kali, Fanny J. Crosby...
  • Upah Yang Menanti
    Wahyu 7:13-17
    Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. (Why....
  • Menjadi Teladan
    1 Petrus 5:1-5
    Janganlah berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba...