Persekutuan di dalam Persekutuan Allah Trinitas

Yohanes 20:19-31

Belum ada komentar 74 Views

Salah satu keunikan Injil Yohanes adalah penggambarannya yang sangat kuat mengenai Allah Trinitas. Sang Bapa mengutus Sang Anak dalam kuasa Roh Kudus dan akhirnya orang-orang percaya yang menerima kehadiran Allah melalui Kristus itu diundang untuk mengambil bagian ke dalam persekutuan dan karya Allah Trinitas. Persekutuan dan karya Allah Trinitas itu makin jelas dipersaksikan sesudah Yesus bangkit dari kematian. Di dalam bacaan Injil (Yoh. 20:19-31), yang berbeda dari kisah Pentakosta (Kis. 2), Kristus yang bangkit mengembusi para murid-Nya dengan Roh Kudus (ay. 22). Itu dilakukan-Nya setelah Kristus menegaskan bahwa Ia diutus oleh Sang Bapa dan Ia kini mengutus para murid pula (ay. 21). Ketiga pribadi Allah Trinitas diwartakan dengan jelas di dalam kisah penampakan Yesus yang bangkit ini. Jadi, jelaslah, bahwa kita semua menjadi umat kebangkitan karena kita diundang untuk mengambil bagian ke dalam tugas perutusan Kristus. Hanya dengan setia menghidupi tugas perutusan tersebut, kita akan terus berada di dalam persekutuan Allah Trinitas.

Yang menarik adalah bahwa penampakan Kristus yang bangkit itu diawali oleh sapaan Yesus di dalam ayat 19, “Damai sejahtera bagi kamu”, yang kemudian diulang sekali lagi di dalam ayat 21. Sapaan yang sama Yesus sampaikan beberapa hari sesudahnya kepada Tomas yang kurang beruntung karena tidak hadir dalam penampakan Yesus sebelumnya (ay. 26).

Sapaan damai sejahtera ini sangat menyegarkan batin, bukan? Di tengah ketakutan, kekhawatiran, kebingungan, dan kegelisahan para murid, Kristus merahmati mereka dengan damai sejahtera. Kata Yunani untuk “damai sejahtera” adalah eirēnē. Kata ini sendiri kemungkinan besar berasal dari kata eírō, yang berarti “bergabung.” Jadi, damai sejahtera adalah kondisi batin yang mendalam, penuh keteguhan dan keteduhan, berkat persekutuan kita bersama dengan Allah Trinitas. Damai sejahtera dengan demikian kita alami, terlepas dari badai atau angin ribut di luar sana. Dan itulah yang kiranya kita terima sebagai rahmat Kristus bagi kita di masa Paskah ini. Amin. (ja)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Hancurnya Tembok Pemisah
    Perbedaan itu adalah keniscayaan yang memang sudah ada sejak dulu, tetapi sayangnya perbedaan ini pula yang mungkin membuat keadaan...
  • DICARI Seorang Nabi
    Di tengah situasi yang ‘chaos’ orang menjadi sulit untuk menegakkan “kebenaran” karena dalam situasi seperti ini yang salah bisa...
  • Panggilan di Tengah Keterbatasan
    2 Korintus 12:1-10 mengungkapkan pengalaman Paulus yang mengajarkan kita tentang kekuatan di balik kelemahan. Paulus menceritakan bagaimana ia diberikan...
  • Diam Menanti Pertolongan Tuhan
    Ratapan 3:22-33; Mazmur 30; 2 Korintus 8:7-15; Markus 5:21-43
    Kita tidak dibiasakan diam dalam banyak hal di hidup ini. Kita dibiasakan, dipacu untuk serba cepat. Ada beberapa ungkapan...
  • Gereja Masa Depan: Antara Identitas dan Relevansi
    Ayub 38:1-11; Mazmur 107:1-3,23-32; 2 Korintus 6:1-13; Markus 4:35-41
    Dunia yang kita hidupi saat ini berada dalam keadaan carut marut. Selepas badai covid yang telah kita hadapi bersama...