Peristiwa pembaptisan Yesus merupakan sebuah peristiwa Trinitarian. Artinya, di dalam peristiwa itu, ketiga Pribadi ilahi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, hadir dalam persekutuan yang sangat karib, yang mengarahkan seluruh cinta-Nya kepada dunia. Pada momen itu, Roh Kudus turun atas Yesus, dan Sang Bapa mengungkapkan kasih-Nya yang meluap pada Sang Anak yang menjadi manusia.
Ungkapan hati Sang Bapa itu direkam oleh ketiga injil pertama, dengan sedikit perbedaan. Jika versi Matius mencatat ungkapan hati Sang Bapa itu diarahkan kepada orang banyak yang ikut menyaksikan, maka versi Markus dan Lukas diarahkan kepada Yesus sendiri. Yang satu berujar, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Mat. 3:17), sementara dua yang lain mencatat, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Mrk. 1:11; Luk. 3:22).
Yang satu merupakan sebuah testimoni publik, yang lain merupakan sebuah ekspresi personal. Akan tetapi, keduanya mendemonstrasikan relasi cinta yang sangat akrab antara ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Sejak pembaptisan itu, seluruh karya Yesus Kristus dimulai sampai akhirnya memuncak di atas kayu salib, sebelum akhirnya Ia dibangkitkan oleh Sang Bapa melalui kuasa Roh Kudus. Artinya, seluruh peristiwa Kristus adalah peristiwa Trinitaris. Ketiga Pribadi Allah bekerja bersama-sama demi dunia yang dicintai-Nya.
Selama 52 minggu ke depan, di tahun 2019 ini, ingatlah, bahwa seluruh peristiwa hidupmu dapat menjadi peristiwa cinta Allah Trinitas yang bekerja di dalam hidup-Mu. Cinta Sang Bapa yang melimpah kepada Sang Anak dapat pula kita rasakan berkat Roh Kudus yang menghadirkan cinta ilahi itu ke dalam hidup manusiawi kita. Itulah sesungguhnya makna terdalam dari baptisan yang kita terima. Melalui baptisan kudus, kita diperkenankan untuk berpartisipasi ke dalam peristiwa Yesus Kristus, peristiwa Allah Trinitas.
ja
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.