Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. (Mzm. 51:5)
Tina yang masih kecil berulang kali berjanji pada ibunya bahwa ia akan menjadi anak yang penurut. Tetapi, berulang kali pula ia gagal memenuhi janjinya. Setiap kali gagal, Tina menjadi begitu sedih karena ia sungguh ingin menjadi anak yang baik dan penurut. Hanya saja, entah mengapa ia tidak dapat melakukan hal seperti yang diinginkan dan dijanjikannya pada ibunya.
Apa yang terjadi pada Tina, memperlihatkan bagaimana dosa membelenggu kita. Sesungguhnya, kita tahu dengan jelas apa yang baik dan benar; apa yang harus kita lakukan. Tetapi, yang terjadi ialah bukan yang baik dan yang benar yang kita lakukan. Kita justru mendapati diri kita melakukan hal yang seharusnya tidak kita lakukan. Seperti Tina, kita pun merasa sedih dan frustrasi, tidak tahu apa yang harus kita lakukan agar menjadi sosok seperti yang seharusnya.
Ketika kita masih terus harus bergumul dengan dosa kita dan ketika kita menyadari betapa banyak kesalahan atau pelanggaran kita, apa yang harus kita lakukan? Sebagian orang memilih untuk menarik diri dari persekutuan dan juga pelayanan, sebab merasa diri tidak pantas dan tidak layak. Tetapi, beberapa orang malah semakin giat agar kesalahannya dapat disembunyikan dalam balutan kesalehan yang ditampilkan. Pemazmur tidak melakukan kedua hal itu. Dalam pergumulannya melawan dosa, pemazmur memilih untuk datang kepada Allah dan memohon belas kasihan-Nya. [Pdt. Lie Nah]
DOA:
Tuhan, kami sadar akan kesalahan kami dan terus bergumul dengan dosa kami, kasihanilah kami menurut kasih setia-Mu yang besar. Amin.
Ayat Pendukung: Yl. 2:1-2, 12-17; Mzm. 51:1-19; 2Kor. 5:20b — 6:10; Mat. 6:1-6, 16-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.