“Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, (Luk. 1:46b-47)
Walaupun judul perikop yang kita baca adalah “Nyanyian Pujian Maria”, kita dapat juga memaknakan apa yang dikatakan Maria ini sebagai sebuah doa. Bahkan, kalau kita telisik, inilah doa pertama yang dicatat dalam Injil-Injil. Isinya mirip dengan doa dari Hana, ketika Allah mengaruniakan Samuel (1Sam. 2:1-10). Lalu, apa yang istimewa dari doa Maria?
Pertama sekali, doa Maria adalah tentang pemuliaan Tuhan. Tuhan adalah Allah yang menyelamatkan. la memperhatikan orang yang rendah. la penuh belas kasihan demi lestarinya kehidupan. Kedua, doa Maria adalah bentuk ungkapan syukur karena tindakan Tuhan. Tindakan-Nya yang mendidik dengan keras orang yang tinggi hati. Tindakan-Nya yang membela orang miskin dan kekurangan. Tindakan-Nya yang menepati janji-Nya kepada umat-Nya sejak dulu, sekarang, dan selamanya. Ketiga, doa ini terucap karena Yesus Kristus yang ada dalam rahim Maria. Seluruh doa ini hendak menegaskan betapa karya Allah yang hadir dalam hidup Maria, akan dinyatakan juga bagi dunia melalui diri Kristus.
Membaca doa bunda dari Kristus dalam perayaan kelahiran Kristus membuat kita mengingat arti Natal yang sesungguhnya, yaitu: pernyataan belas kasihan Allah bagi kita yang membutuhkan Juru selamat. Berbahagialah kita yang butuh pertolongan Tuhan, yang dianggap rendah, dan miskin. Berbahagialah kita yang menantikan janji Tuhan digenapi. Kita memuliakan Tuhan dan bergembira karena Allah, Juru selamat kita lahir. Selamat Natal! [Pdt. Essy Eisen]
DOA:
Terima kasih, ya Allah, aku dipedulikan dan diselamatkan melalui kehadiran Kristus, Anak-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Luk. 1:46b-55; 1Sam. 1:1-18; Ibr. 9:1-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.