Pak Pendeta,
Pada suatu akhir minggu, saya ikut dengan teman-teman seiman ke Bandung dan di sana mampir belanja di sebuah toko makanan yang terkenal. Banyak sekali pengunjung di tempat ini, dan setelah puas mengambil oleh-oleh yang akan dibawa pulang, saya antri untuk membayar di kasir. Sementara saya antri, dua wanita yang berdiri di sebelah antrian dengan ramah menegur saya, dan memberikan sebuah traktat bergambar indah tentang suasana damai di surga. Mereka hanya mengatakan agar bila saya ada pertanyaan, saya menghubungi alamat yang tertera di dalam traktat itu (alamat kotak surat di Jakarta).
Setelah saya pulang ke rumah dan membuka traktat tersebut, ternyata traktat itu dikeluarkan oleh Watch Tower dan menceritakan tentang langit baru dan bumi baru yang akan terjadi setelah Yesus datang kembali ke dunia. Saya mencari Watch Tower di Internet dan mengetahui bahwa ternyata Watch Tower adalah Saksi Yehovah yang seingat saya, merupakan aliran yang melenceng dari Alkitab. Tetapi di dalam traktat tersebut, semua ayat yang dikutip diambil dari Alkitab terbitan LAI.
Dapatkah Bapak menjelaskan dengan singkat, apakah aliran Watch Tower dan prinsip-prinsip utamanya yang tidak sejalan dengan Alkitab? Terima kasih sebelumnya.
Dewi
Jawab:
Dewi yang baik,
Watch Tower (menara pengawal) adalah traktat (majalah?) yang dikeluarkan oleh aliran saksi-saksi Jehovah. Aliran ini didirikan oleh C.T. Russel pada tahun 1879, dengan diterbitkannya pertama kali majalah menara pengawal. Tetapi gerakan saksi Jehova baru diresmikan pada tahun 1931. Russel adalah seorang yang religius, tetapi ia kecewa terhadap ajaran gereja tentang Neraka dan hukuman terhadap orang berdosa. Bagi Russel, Allah yang Mahakasih, tidak mungkin memasukkan orang ke dalam Neraka. Karena kekecewaannya, ia keluar dari gereja, mempelajari banyak aliran agama dan pada akhirnya memproklamirkan dirinya sebagai pendeta. Ia merasa diberi wewenang untuk menafsirkan Alkitab, dan karena itu, buat dia, ajaran yang benar adalah ajarannya. Yang lain salah. Beberapa ajaran saksi Jehovah yang menyimpang dari ajaran Kristen adalah:
- Menolak ke-Illahian Yesus. Yesus adalah ciptaan Allah yang pertama, semacam ilah tetapi bukan Allah.
- Menolak paham Trinitas.
- Tidak memercayai penebusan oleh darah Yesus di kayu salib. Untuk mendapatkan keselamatan, manusia harus melakukan kehidupan yang baik.
- Menolak kebangkitan tubuh Yesus Kristus. Yesus hanya bangkit di dalam Roh.
- Yang berhak masuk ke Sorga hanya 144.000 orang saja (Wahyu 7:4), dan semua itu adalah penganut saksi Jehova. Sisanya tinggal di Firdaus yang ada di bumi.
- Melarang anggotanya untuk menghormat pada bendera, ikut dinas militer, mendonorkan darah atau menerima tranfusi darah.
Masih banyak ajaran-ajaran lain yang berbeda secara rinci, karena saksi-saksi Jehova ini mempunyai versi terjemahan Alkitab sendiri yang disebut sebagai ‘New World Translation’. Di Indonesia memang mereka banyak mengutip ayat Alkitab LAI, tetapi kalau kita jeli, ada bagian-bagian dari ayat Alkitab itu yang ternyata telah disesuaikan dengan ‘New World Translation’.
Para saksi Jehova ini sering menarik banyak orang Kristen, karena mereka mengaku sebagai ‘pelajar Alkitab’ dan mengajak orang Kristen untuk juga belajar Alkitab. Selain itu, para saksi Jehova ini memang mengajarkan banyak perbuatan baik (kesalehan hidup) yang tentu menarik banyak orang Kristen di tengah dunia yang semakin permisif. Tetapi dari sisi ajarannya, jelas bahwa mereka sudah menyimpang dari ajaran iman kristiani.
Jika ada para saksi Jehova yang mencoba ‘menginjili’ kita atau menawarkan majalah ‘menara pengawal/watch tower’, lebih baik kita tolak secara baik-baik saja. Semoga sedikit penjelasan ini dapat membantu jemaat untuk lebih berhati-hati.
1 Comment
Afer Malanguna
Juli 6, 2010 - 11:09 amTentang kehadiran Saksi Yehova yang sering melakukan ‘penginjilan’ door to door, memang banyak dikeluhkan (terutama) orang Kristen. Pengeluhannya (terutama) karena para ‘saksi’ ini cenderung memaksakan ajaran mereka dan menuntut supaya mereka di dengar (sering tidak mau berdialog secara berimbang). Akibatnya, kedatangan mereka sering ditolak mentah-mentah, bahkan sebelum mereka masuk rumah. Saya punya tips bagaimana menghadapi para ‘saksi’ ini. Dan, ini ternyata ampuh. 1. Ketika mereka datang, persilahkan dengan baik2 masuk rumah dan layani dengan ramah (kalo perlu berikan suguhan…hehehee). 2. Tanya, siapa mereka dan apa maksud kedatangan mereka. (Biasanya mereka akan mengatakan ingin berdiskusi tentang Alkitab). 3. Katakan, bahwa Anda sangat senang diskusi tentang Alkitab, ”Tapi dengan syarat, kita samakan presepsi dulu, khususnya tentang Yesus. Jika, Anda mau mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah Juruselamat dan Penebus Dosa manusia, kita lanjutkan diskusi”. 4. Tanyakan juga, kenapa para saksi sangat getol ‘memburu’ org2 Kristen dan bukan org berkeyakinan lain…? Keberanian dan ketenangan serta sedikit pengetahuan Anda ttg Alkitab dan Saksi Yehova itu sendiri, akan membuat mereka tersipu-sipu dan pamit tanpa damai sejahtera. Dan dijamin, mereka tdk akan kembali lagi…! Selamat mencoba!