Tanpa Pamrih

Aksi Cinta Tanpa Pamrih

Belum ada komentar 258 Views

Mungkinkah ada cinta tanpa pamrih? Beberapa orang mengatakan bahwa cinta yang tulus adalah cinta tanpa pamrih. Sebagian lainnya mengatakan tidak mungkin, karena cinta itu perlu dibalas karena ada saat mencintai dan ada pula saat ingin dicinta.

Benar, ingin dicinta bukanlah sebuah hal yang keliru dan jahat. Setiap orang mendambakan cinta. Keinginan yang sangat manusiawi. Bahkan beberapa kalangan terpelajar meyakini bahwa kemampuan mencintai justru hadir karena pengalaman dicintai. Teori mimesis (meniru) adalah teori yang logis dan realistis. Mengapa? Karena kemampuan mencintai pertama-tama lahir dalam keluarga. Ketika kebutuhan cinta dalam diri seseorang di masa kanak-kanaknya tercukupi, ia akan mampu meluapkan cintanya pada orang di sekitarnya saat masuk ke dalam komunitas masyarakat yang lebih luas. Sebaliknya tatkala rasa dicintai itu hilang, output seseorang pada sesamanya juga jauh dari membagi cinta.

Dalam bacaan kita disebutkan bahwa 10 orang kusta itu dicintai Allah melalui karya penyembuhan Yesus. Rasa cinta seorang kusta yang kembali adalah wujud syukur yang diungkapkan dan wujud cinta dalam hormat pada Yesus sebagai bentuk mimesis dari karya cinta penyembuhan. Kemana 9 orang yang lain? Mereka tidak kembali. Benar bahwa Yesus bertanya padanya apakah tidak ada yang memuliakan Allah dalam penyembuhan? Saat itu memang tidak, tapi aksi cinta Yesus yang tanpa pamrih menyembuhkan kesembilan kusta lainnya akan melekat dalam hati mereka. Suatu saat kelak mereka pasti mengerti betapa ia dicintai oleh Allah dan mereka akan memuliakannya.

Dalam keluarga, mari mencinta tanpa pamrih. Cinta yang kita tabur itu akan membangun kepribadian Kristus bagi seluruh anggota keluarga kita. Memang tuaiannya mungkin tidak kita rasakan, bisa jadi orang lain yang merasakan, tapi kita mencinta karena kita telah dicintai oleh Bapa melalui Yesus Kristus dan penyertaan Roh Kudus

BA

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Dalam Genggaman Gembala
    Yohanes 10:22-30
    Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” Di tengah hidup yang sering bising oleh...
  • APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU LEBIH?
    Yohanes 21:15-17
    Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku...
  • Menghidupi Dunia Dengan Iman
    Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
    Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera...
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...