tempat

Adakah Tempat Bagi-Nya

Belum ada komentar 83 Views

Hiruk pikuk perayaan Natal menjadi acara yang dinanti banyak orang. Tunjangan hari raya, liburan, hadiah, lagu indah, barang-barang baru, dan hal lainnya membangkitkan kesenangan.Pertanyaan reflektifnya, apakah kesenangan itu mengganggu kita untuk menghayati hakikat Natal?

Me Era, itu sebutan untuk zaman ini. Zaman yang diisi orang-orang yang berkecenderungan sangatkuat untuk mengarahkan kehidupan hanya pada diri sendiri. Sebenarnya dari dahulu, setiap manusia memiliki dorongan kuat untuk menjadikan dirinya sebagai pusat semesta. Hal lain di luar dirinya adalah pelengkap, pemenuhan kebutuhan, atau hanya sekadar pemanis penderita.Pada siapa fokus Natal itu? Yesuslah! Sang Bayi Natal itu sendiri, bukan? Tentu merasakan kesenangan dan kebahagiaan Natal itu sah-sah saja, tetapi kebahagiaan yang terdalam itu justru karena proses pengenangan kembali bagaimana Allah dengan kasih-Nya mengaruniakan Putra Tunggal- Nya. Karena luapan kebahagiaan kelahiran Yesus itulah kesenangan lahir dalam jiwa. Kesenangan yang meluap karena kehadiran SangKristus itulah yang akan mendorong kita membagikannya kepada sesama.

Kesenangan yang berpusat pada diri sendiri tidak memiliki daya dorong keluar, tetapi menyerap kedalam. Pemusatan kemeriahan Natal pada diri sendiri di Me Era akan mendatangkan kegagalan untuk membawa damai Natal itu menyapa dunia. Bahkan kesenangan modelini menutup ruang untuk lahirnya Sang Bayi Kudus itu dalam hati dan kehidupan kita. Adakah tempat bagi- Nya dalam hidup Anda?•

»Pdt. Bonnie Andreas

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan
  • Allah hadir bagi kita
    Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah...
  • MENCINTA DENGAN SEDERHANA
    Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu...
  • SULUNG DALAM PALUNGAN
    Persekutuan Perempuan Jumat, 9 Desember yang lalu, temanya adalah “Cinta dalam Kesederhanaan”. Saya jadi ingat puisi Sapardi Djoko Damono,...
  • MELAYANI ITU INDAH
    Ketika kita berbicara tentang “melayani” maka hal ini sangat dekat dengan kehidupan Kristiani. Melayani (Yunani: diakoneo artinya to be...