Menjadi pelayan dan menderita?

Menjadi pelayan dan menderita?

Belum ada komentar 24 Views

Banyak orang takut untuk melapor kepada polisi, setelah menyaksikan atau menjadi korban tindak kriminal. Memang penyebabnya dapat bermacam-macam, tetapi yang paling meresahkan bila penyebabnya adalah sekadar keengganan untuk repot atau terlibat. Ini baru sebuah contoh yang kecil, sebab ada banyak contoh yang lain yang serupa. Mulai dari hal-hal sederhana hingga hal-hal yang menyangkut keadilan dan kebenaran, bahkan iman kepada Tuhan.

Ini mirip dengan murid-murid tidak mengerti, ketika Yesus memberitakan penderitaan yang akan dihadapi-Nya. Tetapi mereka takut untuk menanyakannya kepada Yesus. (LAI menerjemahkan kata Yun. “phobeo”, di sini dengan “segan”, padahal di Lukas 9:32 dengan “takut”, sedangkan terjemahan KJV/NRS/NIV menerjemahkannya dengan “takut”). Mengapa takut? Karena rupanya prospek yang dibayangkan bagi diri mereka sendiri bila Yesus menderita, tidaklah cerah bahkan menakutkan.

Mengikut Yesus (baca: menjadi orang Kristen) memang pada akhirnya berarti siap untuk menjadi pelayan dan menderita, meneladani sang Kristus, demi menjadi yang “terbesar”, yaitu memberlakukan yang dikehendaki Allah.

Mengikut Yesus juga berarti tidak menutup mata terhadap keadaan di sekitar kita, entah itu kejahatan, ketidakadilan, kecurangan, kesewenang-wenangan. Tidak enggan, tidak repot atau takut terlibat, dan tidak menguatirkan nasib diri sendiri. Karena yang seharusnya diutamakan adalah kepentingan bersama, yaitu kontrol sosial terhadap hal-hal yang melanggar norma kehidupan masyarakat. Bila sebaliknya yang terjadi, maka ketidakjujuran, kejahatan, ketidakadilan, kesewenang-wenangan itu, akan tumbuh dengan subur bahkan merajalela. Dan akibatnya kehidupan bermasyarakat yang kita bangga-banggakan sebagai ciri masyarakat Indonesia akan runtuh, dan yang lebih parah lagi, keadilan dan kebenaran tidak lagi dijunjung, melainkan justru diprioritaskan di bawah kepentingan dan keselamatan pribadi.

Bagaimanakah kita?

PWS

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Melekat pada Kristus
    Yohanes 15:1-8
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • Engkaulah Gembala yang Baik
    Yohanes 10:11-18
    Saya menyarankan Anda membaca secara berurutan Yohanes 10 dan 15. Maka, jika Anda jeli, Anda akan mendapati sebuah kesamaan...
  • Yesus yang Lapar
    Lukas 24:36b-48
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • KUTEMUKAN TUHAN
    Lukas 24:13-29
    MENEMUKAN TUHAN BUKAN BERARTI TUHAN BERSEMBUNYI ATAU PERGI DARI KITA. Istilah kutemukan Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mau bersama...