Suatu kali saya dikejutkan oleh pernyataan anak saya, “Mami, bagus sekali bacaannya!” Lalu ia menunjukkan sikap berlutut sambil menutup wajahnya. Rupanya, ia baru saja membaca STAR (Saat Teduh Anak Raja) pemberian Sekolah Minggu. Saat Teduh hari itu mengajaknya untuk berhati-hati atas barang kesayangannya. Kurang lebih kalimatnya demikian, “Jangan sampai barang kesayanganmu, menjauhkanmu dari Tuhan.”
Saya sangat takjub. Ya, karena Tuhan dapat menegur seorang anak melalui pembacaan Alkitab dan buku saat teduhnya. Padahal berulang kali kami menekankan hal itu, namun baru kali ini ia merasa ditegur. Hal ini menjadi cara agar kami dapat mengingatkan dia, jika ia lebih mencintai barang kesayangannya dibandingkan Tuhan.
Pertumbuhan spiritualitas seorang murid Kristus tidak dapat dipaksakan. Di satu sisi ia sangat bergantung pada kuasa Roh Kudus. Roh Kuduslah yang dapat menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik kita dalam kebenaran. Tetapi di sisi lain, kita juga perlu melakukan disiplin spiritualitas. Salah satunya dengan membaca firman Tuhan setiap hari. Suara-Nya sangat berguna bagi pertumbuhan spiritualitas kita, khususnya saat berhadapan dengan hal-hal duniawi atau masalah-masalah yang timbul di sekitar kita.
Pertanyaan Refleksi:
Apakah kita sudah mengalami menakjubkannya hidup bersama Kristus?
Apa yang kita lakukan untuk menjalani pertumbuhan spiritualitas kita bersamaan dengan pertumbuhan fisik, pertumbuhan kedewasaan, pertumbuhan karier, pertumbuhan ekonomi bahkan pertumbuhan pengetahuan kita?
[Riajos]
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.