Menumpukkan Bara Api

Roma 12:17-21, 13:8-10

Belum ada komentar 126 Views

Tetapi, “Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu membuat dia malu seperti menumpukkan bara api di atas kepalanya.” (Roma 12:20)

Revenge is sweet (balas dendam itu manis) adalah sebuah istilah yang menggambarkan bahwa balas dendam kepada orang yang menyakiti kita itu memuaskan. Namun benarkah balas dendam memang semanis itu, atau justru menimbulkan rasa pahit yang menggelisahkan? Jika demikian apa bedanya kita dengan mereka yang berbuat jahat?

Rasul Paulus mengingatkan tentang kasih yang harus terwujud bagi sesama manusia, termasukjuga bagi musuh kita. Daripada memukul genderang perang, Tuhan menghendaki kita mengupayakan jalan perdamaian dengan tetap menunjukkan perbuatan baik bagi musuh kita. Jika ia lapar, berilah ia makan;jika ia haus, berilah ia minum. Dengan perbuatan baik itu, kita “menumpukkan bara api” di atas kepalanya. Kalimat tersebut jangan disalahartikan secara harafiah bahwa kita membakar kepala musuh. Arti dari kalimat itu adalah ritual pertobatan. Nabi Yesaya pernah diberikan “bara api” oleh malaikat di mulutnya sebagai perlambang penyucian dosa. Maka artinya, saat kita membalas perlakuanjahat musuh dengan kasih, kita sedang menunjukkan pada dia tentang dosanya yang harus ditobatkan, sekaligus kasih yang menyucikan dendam kita menjadi pengampunan.

Dunia memang terbiasa dengan balas dendam, tetapi hal itu bukanlah standar kasih yang Tuhan ajarkan. Kasih yang kita perjuangkan justru menyucikan dendam dan amarah menjadi sejahtera di tengah dunia yang tidak ramah ini. Kita perlu terus menerus memperjuangkan kasih yang mengalahkan musuh dengan perbuatan baik, bukan dengan kekerasan. [Pdt. Daniel Kristanto Gunawan]

REFLEKSI:
Mari uji niat kita untuk membalas musuh, apakah itu dari hati yang penuh kasih atau egoisme kita? Manakah yang lebih membawa damai sejahtera dalam hidup?

Ayat Pendukung: Rut 2:15-23; Mzm. 18:20-30; Rm. 12:17-21; 13:8-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Dapat Membedakan
    Imamat 9:22 - 10:11
    Kamu harus dapat membedakan antara yang kudus dan yang tidak kudus, antara yang najis dan yang tahir. (Imamat 10:10)...
  • Kesombongan Awal Kehancuran
    Yehezkiel 32: 1 - 10
    “… Engkau menyamakan dirimu dengan singa muda di antara bangsa-bangsa. Tetapi engkau seperti naga di lautan; sungai-sungaimu kaubuat bergejolak,...
  • Menghidupi Kejujuran
    Mazmur 64
    Hendaklah orang benar bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; dan hendaknya bermegah semua orang yang lurus hatinya. (Mazmur 64:11)...
  • Berempati Bukan Menghakimi
    Ayub 18: 1 - 21
    “Engkau yang mengoyak-ngoyak dirimu sendiri dalam kemarahan, apakah demi kepentinganmu bumi harus ditelantarkan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya?”...
  • Ceritakanlah Kemuliaan Allah
    Lukas 8: 26 - 39
    “Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segaia sesuatu yang telah dilakukan Allah kepadamu.” Orang itu pun pergi ke seluruh kota...