Hamba Tuhan, Memuji Siapa?

Mazmur 135

Belum ada komentar 26 Views

Haleluya! Pujilah nama TUHAN, pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, hai orang-orang yang melayani di rumah TUHAN, di pelataran Rumah Allah kita! (Mzm. 135:1-2)

Istilah hamba Tuhan kerap dilekatkan pada mereka yang melayani penuh waktu di gereja, seperti pendeta, penginjil, atau guru Alkitab. Seolah-olah, mereka yang tidak melayani secara penuh waktu tidak disebut hamba Tuhan. Padahal, setiap orang sesungguhnya adalah hamba Tuhan. Nah, dalam praktiknya, kita menjumpai adanya hamba-hamba Tuhan tertentu, yang dalam pelayanannya lantas mencari puja-puji untuk dirinya. Apakah hal seperti ini benar adanya? Apakah puja-puji itu layak ditujukan kepada manusia?

Dalam Mazmur 135, pemazmur mengajak sejumlah pihak untuk memuji Tuhan. Pihak pertama yang disebutkan adalah hamba-hamba Tuhan. Mereka adalah orang yang melayani di rumah Allah: kaum Lewi, termasuk keturunan Harun. Pihak kedua adalah kaum Israel. Pihak ketiga adalah orang-orang yang takut akan Tuhan. Tuhan layak dipuji karena Ia adalah Allah yang berkuasa atas dunia dan kehidupan.

Hamba Tuhan bagaimanapun adalah manusia biasa. Ia tidak imun dari godaan akan glorifikasi diri (atau pemuliaan diri). Puja-puji dari manusia tentang kehebatan sosok hamba Tuhan bisa membuat sang hamba lupa diri. Karena itu, umat perlu menolong para hamba Tuhan untuk tetap rendah hati, dan tidak kehilangan orientasi: bahwa yang layak dipuja-puji adalah Tuhan sendiri; bukan prestasi manusia atau pencapaian tertentu. Dengan menyadari siapa yang layak dipuji dalam hidup ini, kita ditolong untuk punya fokus yang benar. [Pdt. Natanael Setiadi]

DOA:
Ya Tuhan sertailah para hamba Tuhan untuk tetap setia memuja dan memuji-Mu. Amin.

Ayat Pendukung: Yes. 26:1-15; Mzm. 135; Mrk. 12:18-27
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Dimurnikan Oleh Murka Suci Allah
    Yehezkiel 22:17-31
    Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku kepadamu, sehingga kamu dilebur di dalamnya. (Yehezkiel 22:21) Dalam pabrik peleburan,...
  • Terpujilah Nama Tuhan
    Mazmur 113
    Dari terbitnya sampai terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. (Mazmur 113:3) Mentari pagi baru saja menyapa bumi. Di sebuah rumah...
  • Menemukan Allah Di Tengah Badai Hidup
    Ayub 40:1-9; 42:1-6
    Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5) Seorang seniman...
  • Belas Kasihan Allah Kepada Yang Bertobat
    Yunus 3:1-10
    Ketika Allah melihat apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, menyesallah Allah…. (Yunus 3:10)...
  • Nasihat Tuhan Menuntun Kita
    Mazmur 73
    Engkau menuntun aku dengan nasihat-Mu, hingga akhirnya Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan. (Mazmur 73:24) Putri merasa terpuruk. Pekerjaannya...