Pernahkah Anda merenungkan “mengapa” dan “bagaimana” Anda tiba dan berada pada titik kehidupan Anda pada saat ini? Diserang oleh banyak pihak yang mempertanyakan otentisitas diri maupun pesannya sebagai rasul, Paulus merenungkannya dengan sungguh-sungguh. Dan ia tiba pada pemahaman yang amat mencerahkan.
Paulus meyakini bahwa ia ada pada titik kehidupannya saat itu oleh Kristus. Bahkan ia menyadari bahwa kehidupannya adalah bagian dari rencana Tuhan. Rencana yang tidak hanya menyangkut dirinya sendiri tetapi rencana kerajaan-Nya. Dalam terang itu, bahkan sejak dalam kandungan ia telah “dipilih” Tuhan (ayat 15).
Namun ia dipilih bukan oleh kehebatannya, karena ia menyadari betapa tidak layaknya ia baik di hadapan Tuhan maupun manusia. Ia dipilih hanya oleh “kasih karunia” (Yun.: kharis; Ingg.: grace) Kristus! Sekali lagi bukan karena ia dianggap lebih penting ketimbang orang lain, melainkan untuk dipakai oleh Tuhan. Untuk “diutus”, khususnya untuk menjadi rasul bagi orang-orang bukan Yahudi.
Kita pun tiba dan berada pada titik kehidupan kita pada saat ini hanya oleh kasih karunia Kristus. Kasih karunia yang diberikan semata-mata atas dasar kasih-Nya. Kita pun “dipilih” oleh Tuhan dalam rangka rencana-Nya yang adalah demi kebaikan kita dan semua orang. Oleh karena itu kita pun dipilih bukan karena kita lebih penting ketimbang orang lain, melainkan untuk “diutus” hidup seturut kehendak-Nya, dan menjadi saksi kebenaran dan kasih Tuhan melalui hidup kita setiap hari.
“Dipilih” dan “diutus” adalah “ditebus” oleh Tuhan dan “menyerahkan diri” kepada -Nya dalam baptisan dan pengakuan percaya. Sesuatu yang hanya mungkin oleh kasih karunia-Nya. Amazing grace…!
PWS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.