Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. (Mat. 16:18-19a)
Di banyak gereja kuno di Eropa kita bisa menemukan ikon yang menggambarkan dua orang yang dalam sejarah gereja dianggap sebagai pendiri gereja yang pertama, yaitu Petrus dan Paulus. Dalam ikon itu Petrus senantiasa digambarkan sebagai seorang yang memegang sebuah kunci di tangannya. Kunci itu dimaksudkan sebagai kunci surga sebagaimana disebutkan Yesus dalam kisah.
Yesus begitu memuji Petrus dan bahkan memberinya nama “Petrus” yang berarti “batu karang.” Yesus menilai Petrus bisa menjawab dengan benar pertanyaan yang la ajukan kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (ay. 13). Petrus menjawab pertanyaan itu dengan mengakui Yesus sebagai Mesias. Namun, sayang sekali Petrus ternyata gagal paham tentang kemesiasan Yesus. Dalam kisah selanjutnya, ketika Yesus mulai memberitahu murid-murid-Nya bahwa sebagai Mesias, la akan menderita dan bahkan dibunuh, maka Petrus tidak bisa menerima pernyataan Yesus ini. Yesus yang semula begitu memuji Petrus, sekarang balik menegurnya dengan keras, “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Mat. 16:23).
Kita memang harus belajar untuk memahami Tuhan sebagaimana Tuhan ingin kita memahami diri-Nya, dan bukannya sebagaimana kita ingin memahami-Nya. Jika kita memahami Tuhan dari sudut pandang keinginan kita, maka biasanya kita akan gagal paham. [Pdt. Paulus S. Widjaja]
DOA:
Ya Tuhan, ampuni kami, ketika hanya ingin memahami-Mu sesuai dengan kehendak kami sendiri, dan bukan kehendak-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 51:1-6; Mzm. 138; Rm. 12:1-8; Mat. 16:13-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.