Mengenakan Hikmat, Menanggalkan Niat Jahat

Matius 11:16-19, 25-30

Belum ada komentar 96 Views

“Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.” (Mat. 11:19)

Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subyektif dan tidak tepat. Itulah makna dari stereotipe. Prasangka kerap kali dipicu oleh minimnya pengenalan dan perjumpaan yang utuh. Prasangka makin menjadi buruk ketika kita dengan terburu-buru menyimpulkan sesuatu secara sepihak. Agar tidakjatuh pada perilaku stereotipe, dibutuhkan upaya berhikmat. Berupaya terus mencari kebenaran serta memiliki keberanian untuk terbuka dalam perjumpaan.

Yesus menggambarkan betapa generasi yang berada di sekitar-Nya adalah angkatan yang kehilangan hikmat. Prasangka buruk mereka terhadap Yesus sedemikian kental. Mereka keliru memahami siapa Yesus. Gagal mengenali siapa sejatinya Yesus. Menganggap dan memberi cap kepada Yesus sebagai pribadi yang sama buruknya dengan pemungut cukai dan orang yang paling berdosa. Menghadapi prasangka itu, Yesus mengajak semua orang untuk mengenali dan melihat-Nya melalui berbagai karya-Nya. Hanya pribadi yang dikuasai hikmat Allah yang mampu melakukan berbagai perkara yang memuliakan Allah. Pengenalan Yesus sebagai pribadi Allah yang penuh kasih, kelembutan, pengampunan, dan kemurahan hati, memungkinkan siapa saja beroleh lega.

Di dunia di mana kebenaran disajikan sebagai hal yang dengan mudah dapat diperdebatkan, kebohongan dilukiskan sebagai akurat, kita diajak untuk hidup berhikmat. Kristus yang mengasihi dunia mengajak kita menanggalkan prasangka dan menebarkan cinta-Nya. [Pdt. Ayub Sektiyanto]

REFLEKSI:
Tiga langkah hidup berhikmat: Kenali dan kasihi Tuhan, kenali dan kasihi diri, kenali dan kasihi sesama.

Ayat Pendukung: Za. 9:9-12; Mzm. 1145:8-14; Rm. 7:15-25a; Mat. 11:16-19, 25-30
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Tuhan Tidak Mendendam
    Yeremia 3:1-5
    Apakah Ia akan murka untuk selamanya atau menaruh dendam untuk seterusnya? … (Yeremia 3:5) Seorang istri datang kepada seorang...
  • Ingatlah Tuhan Itu Baik
    Mazmur 106:1-12
    Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Sesungguhnya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 106:1) Pada suatu hari Minggu ketika...
  • PUJILAH TUHAN
    Hakim-hakim 5:12-21
    Bangunlah, bangunlah, Debora! Bangunlah, bangunlah, lantunkanlah suatu nyanyian! Bangkitlah, Barak! Angkutlah tawananmu, hai Anak Abinoam! (Hakim-hakim 5:12) Dalam buku...
  • Andalkan Tuhan, Bukan Manusia
    Hakim-hakim 4:1-16
    Jawab Barak kepada Debora; “Jika engkau ikut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak ikut maju aku pun...
  • BERSEDIA DILUPAKAN
    Lukas 3:15-17, 21-22
    “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi la yang lebih berkuasa daripada aku akan datang. Membuka tali kasut-Nya pun aku...