Tuhan Bagi Yang Pedih Hati

Ratapan 1:16-22

Belum ada komentar 402 Views

“… banyaklah keluh kesahku, dan pedih hatiku.” (Rat. 1:22)

Kesedihan adalah hal biasa. Namun, penulis Kitab Ratapan mengungkapkan kepedihan. Kepedihan terjadi akibat tekanan bertubi, dan tidak berasal dari ulah orang lain. Pengalaman itu menyebabkan luka. Luka itu meninggalkan rasa perih di permukaan dan pedih di dalam batin. Peristiwa sangat menyakitkan berlalu, tetapi kepedihan tidak cepat hilang.

Penulis Kitab Ratapan mempersaksikan kepedihannya; ketika menangis, tidak ada penghibur. Yerusalem menjadi najis karena melawan TUHAN, tetapi tidak ada yang menolongnya. Pembela Yerusalem telah menjadi tawanan ke negeri asing. Ia memohon pertolongan kekasih-kekasihnya, tetapi mereka malah memperdayanya. Para imam dan tua-tua mati kelaparan. Semua dialami oleh karena kejahatan orang sekitar. Penulis Kitab Ratapan adalah orang terluka.

Seseorang terluka oleh karena ketiadaan orang lain yang menerima keberadaannya. Misalnya, orang ditolak karena orientasi seksualnya. Padahal, keberadaannya terlahir demikian; perjalanan hidup akibat keterpaksaan; atau dibuat demikian. Bukan ulahnya. Namun, ia menanggung akibatnya. Banyak orang terluka di sekitar kita, mungkin kita termasuk di dalamnya. Ada banyak alasan orang terluka meninggalkan Tuhan. Namun, dalam kondisi pedih itu firman Tuhan mengajarkan agar penulis Kitab Ratapan, mewakili orang terluka, tetap bersama Tuhan. Tuhan selalu bersama orang terluka. Kristus yang bangkit adalah juga Allah yang terluka. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]

DOA:
Ya Tuhan, kami yang terluka merindukan dekapan-Mu. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 137; Rat. 1:16-22; Yak. 1:2-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Akibat Dari Pilihan
    Lukas 16:19-31
    Namun, Abraham berkata: Anakku, ingatlah bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk....
  • Jangan Serakah
    Amsal 28:11-28
    Orang yang ioba menimbulkan pertengkaran, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, diberi kelimpahan. (Amsal 28:25) Bu Ani, seorang pedagang, sangat...
  • Memahami Keadilan
    Amsal 28:3-10
    Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu. (Amsal 28:5) Pada suatu siang...
  • Saat Napas Berhenti
    Mazmur 146
    Apabila napasnya berhenti, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah segala rencananya. (Mazmur 146:4) Michael adalah seorang...
  • Berani Hidup Benar
    Amsal 21:10-16
    Melakukan keadilan adalah sukacita bagi orang benar, tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat. (Amsal 21:15) Marsinah adalah seorang ibu...