“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu ….” (Mat. 20:26)
Who is the boss? Pertanyaan ini hampir selalu muncul dalam berbagai situasi. Sebab, orang cenderung ingin diperlakukan spesial karena kedudukannya atauposisinya. Orang pun berlomba- lomba untuk menapaki jenjang karier sampai puncak demi merasakan jadi bos.
Tampaknya, itu juga yang diharapkan oleh ibu anak-anak Zebedeus sehingga memohon kepada Yesus agar kedua anaknya dapat duduk di sebelah kanan dan kiri-Nya kelak. Permintaan wajar dari seorang ibu, yaitu mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun, Yesus mengatakan bahwa ia tidak tahu apa yang ia minta. Jalan menuju kemuliaan tidaklah mudah; ditempuh dengan penderitaan dan kematian. “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” Permintaan itu menimbulkan kemarahan 10 murid lainnya. Namun, Yesus menasihati mereka, “Tidaklah demikian di antara kamu.” Para murid diingatkan untuk tidak seperti dunia, yakni mengejar kekuasaan dan kedudukan dengan menghalalkan segala cara. Murid-murid harus meneladani Yesus, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.”
Kita adalah murid-murid Yesus. Apakah kita siap melayani dalam arti menjadi hamba bagi sesama tanpa menuntut penghargaan? Apakah kita tidak berlaku sama seperti dunia yang bekerja atau melayani agar dihargai atau dihormati? Sebab, pelayanan tanpa kerendahan hati sebagai hamba berlawanan dengan teladan Kristus. [Pdt. Melani Ajub]
DOA:
Ya Tuhan, tolong kami untuk sedia berkorban dan melayani sesama dengan tulus hati. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 81:2, 11-17; Yer. 2:1-3, 14-22; Mat. 20:20-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.