Jika kita membaca Yesaya 61:1-4, dengan cepat kita akan mengingat ucapan Yesus di dalam Lukas 4:18-19. Ternyata, Yesus mengutip teks Nabi Yesaya ini. Bukan hanya mengutip, Yesus pun secara sengaja memotong kutipan tersebut dan berhenti pada frasa ini: “untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Padahal, di dalam teks Yesaya, frasa tersebut dilanjutkan dengan frasa berikutnya: “dan hari pembalasan Allah kita.” Sungguh menarik bahwa Yesus berhenti pada “tahun rahmat” dan tidak melanjutkannya dengan “hari pembalasan.” Bukan hanya itu, Injil Lukas melanjutkannya dengan sangat dramatis, “Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: ‘Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya’” (Luk. 4:20-21).
Di dalam Yesus Kristus, rahmat dan perkenan Allah itu digenapi! Di dalam Yesus Kristus, Allah seolah ingin berkata, “Aku tak akan membalas dosa dan kejahatanmu. Aku mengampuni dan memulihkanmu.” Kata ”rahmat” di sini memakai kata Ibrani ratsown (Yes. 61:2) dan kata Yunani dektos (Luk. 4:19), yang secara harfiah berarti perkenanan, kesukaan, dan penerimaan. Di dalam Yesus Kristus, Allah berkenan dan dengan suka hati menerima manusia berdosa, sebab Ia melihat Sang Anak yang dikasihi-Nya. Dan itulah dimensi lain dari Advent … Dia yang kita nantikan akan menginterupsi penghakiman Allah dan menampilkan rahmat dan perkenanan Allah kepada kita semua.
Maka, mari hidup dalam ”tahun rahmat“ itu; mari hidup di dalam Sang Anak, yang kedatangan-Nya kita nantikan, yang di dalam-Nya seluruh perkenanan Allah berlaku bagi kita. Amin.
ja
#pemulihan dinyatakan #menabur air mata, menuai sorak sorai #HidupDalamPemulihan
Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.