“Wenn Gott einmal bei der Arbeit erwischt hat, dem schickt er zur Strafe immer wieder neue.” (Sekali Tuhan mendapati dan menangkap kamu sedang asyik bekerja, Dia akan menyetrap kamu dengan terus-menerus mengirim bagimu pekerjaan yang baru.)
Ungkapan ini, mungkin dapat memberi gambaran tentang hal Kerajaan Sorga, yang jangan dipahami sebagai tempat melainkan sebagai kehadiran Allah dan sekaligus pemerintahan-Nya dalam kehidupan manusia.
Perumpamaan talenta menggambarkan tentang karakter yang ada dalam diri seseorang, ketika tuannya tidak ada bersama dengan dia, apa yang dilakukannya. Karakter menjadi gambaran pribadi dari setiap orang, apa yang dilakukannya ketika tidak ada orang yang melihatnya. Apakah ia akan tetap bertanggung jawab, jujur, dapat dipercaya, ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya ?
Melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus mau mengingatkan kepada para murid, bahwa Allah hadir dalam kehidupan mereka, dan apakah mereka menyadari kehadiran itu dan membiarkan Roh Kudus yang akan menuntun dan menguasai kehidupannya, atau membiarkan dirinya melakukan seperti apa yang dikehendakinya sendiri.
Ketika Allah mengetahui kita sedang asyik mengelola kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikannya kepada kita, maka Ia akan memberikan terus hal-hal yang membuat diri kita asyik melakukan hal-hal yang bermanfaat, sehingga kita tidak sempat berpikir negatif.
Ketika seseorang mulai berpikir negatif dan akhirnya sibuk dengan pikiran tersebut, maka ia tidak akan melakukan hal yang bermanfaat, sebab waktu luangnya terlalu banyak untuk membicarakan atau memikirkan hal-hal yang tidak penting. Ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh Allah, melainkan hanya berkutat pada dirinya sendiri.
Dimanakah posisi Anda dan saya saat ini? sibuk dengan pekerjaan Tuhan atau diri sendiri.
(tt)
#KepercayaanDanTanggungJawab
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.