Lalu Yesus bertanya kepada mereka: ”Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” (Mat. 16:15)
Tidak dapat dimungkiri bahwa terkadang pendapat kita dipengaruhi oleh pandangan orang lain yang ada di sekitar kita. Pengaruh itu terlihat ketika kita mendengar berita dari orang lain maka kata pertama yang biasanya muncul dalam percakapan, ialah “katanya …” atau “saya dengar ….” Tentunya pendapat yang muncul berdasarkan pandangan orang lain dan bukan karena hasil pemikiran sendiri agak sulit untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Yesus mengetahui bahwa para murid sering berada di antara orang banyak dan mendengar percakapan orang tentang diri-Nya. Maka, Ia ingin tahu apa saja yang telah didengar oleh para murid tentang diri-Nya. Tetapi, bukan hanya itu, Yesus juga ingin mendengar apa pendapat para murid tentang diri-Nya. Ini tentu bukan karena Yesus tidak mengetahui pikiran para murid, tetapi Ia ingin mendengar pengakuan mereka. Yesus bertanya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Pengakuan pribadi yang muncul atas pengenalan pribadi terhadap Yesus, tentu berbeda dengan perkataan orang lain. Petrus menunjukkan pengenalan pribadinya terhadap Yesus, ia berkata: ”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”
Apakah kita sungguh-sungguh mengenal Tuhan dan mengakui-Nya secara pribadi? Apakah pengakuan kita lahir dari pengenalan pribadi atau karena mendengar kata orang? Kiranya kita dimampukan untuk semakin mengenal Dia dan mengakui-Nya dalam hidup sehari-hari. [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
DOA:
Kami ingin mengenal Engkau secara pribadi sehingga iman kami terus bertumbuh di dalam-Mu.
Ayat Pendukung: Kel. 1:8-2:10; Mzm. 124; Rm. 12:1-8; Mat. 16:13-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.