Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. (Mzm. 130:7)
Hari ini, kita merayakan 75 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita menyadari tidak mungkin kita bisa menikmati kemerdekaan ini, tanpa pengorbanan dari para pejuang yang tak kenal lelah dan tanpa pamrih memberi diri mereka berjuang demi membebaskan Indonesia dari penjajahan bangsa asing. Kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan, juga harus dijalani dengan perjuangan; kita berjuang untuk kesatuan bangsa, berjuang untuk kemajuan bangsa, berjuang untuk kehidupan yang lebih baik di segala bidang.
Perjuangan untuk merdeka dari hal yang menindas dilakukan oleh setiap orang. Umat Tuhan pun berjuang menghadapi dan mengalahkan dosa. Namun, hanya pengampunan Tuhanlah yang bisa membebaskan. Pemazmur menyadari segala kesalahannya dan ketidaklayakannya di hadapan Tuhan. Ia juga menyadari bahwa hanya kasih setia Tuhan yang bisa menyelamatkannya. Karena itu, ia terus berseru kepada Tuhan agar berkenan memberikan pengampunan-Nya. Tuhanlah Sang Pembebas. Tetapi, hidup dalam kebebasan yang Tuhan anugerahkan juga harus disertai perjuangan. Kita masih akan terus berjuang untuk hidup dalam kehendak-Nya, agar pengampunan dan anugerah-Nya tidak sia-sia.
Saat ini, ketika merayakan kemerdekaan bangsa, kita diingatkan untuk selalu berjuang mengisinya demi kehidupan bersama yang baik, agar anugerah Tuhan melalui para pejuang tidak sia-sia. Merdeka! [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
DOA:
Kiranya semangat kemerdekaan membuat kami dapat hidup dalam kehendak-Mu.
Ayat Pendukung: Mzm. 130; Kej. 43:1-34; Kis. 15:1-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
Pdt. Em. S.Daniel
Agustus 6, 2023 - 6:41 amSelamat pagi mas pendito Susetyo
Saya sudah membaca tulisn anda. Komen saya : bagus, bisa untuk referensi kotbah2 selama bulan kebangsaan, Agustus 2023.
God bless you