Aku ini berkuasa untuk berbuat jahat kepadamu, tetapi Allah ayahmu telah berfirman kepadaku tadi malam: Jagalah baik-baik, jangan engkau mengatai Yakub dengan sepatah kata pun. (Kej. 31:29)
Sejak kecil, sebagai anak perempuan tertua, saya selalu mendapat tugas menjaga adik-adik. Jika Bapak dan Mama belum pulang kerja maka saya menjaga adik-adik dan memastikan bahwa mereka sudah makan, mandi dan baik keadaannya. Tugas yang berat untuk seorang anak berusia delapan tahun, yang juga masih ingin bermain seperti teman- teman yang lain. Tugas menjaga itu terus saya lakukan dan terbawa hingga dewasa; saya selalu memastikan keadaan adik-adik saya baik-baik saja.
Allah juga menunjukkan bagaimana Ia menjaga Yakub yang membawa seluruh anggota keluarga dan harta bendanya meninggalkan rumah Laban. Janji penyertaan-Nya (Kej. 31:3) kepada Yakub sungguh diperlihatkan. Bukan saja Ia menyertai rombongan itu di perjalanan, tetapi Ia juga menjaga Yakub melalui Laban. Laban yang gusar, karena Yakub meninggalkan rumahnya bersama seluruh keluarganya dan membawa harta bendanya tanpa pemberitahuan, berusaha untuk mengejar Yakub. Tetapi, Allah datang kepada Laban dalam mimpi dan meminta Laban untuk menjaga baik-baik, jangan mengatai Yakub. Ini sekaligus memperlihatkan bahwa Allah menghendaki hubungan kekeluargaan mereka terjaga dan terpelihara baik. Allah menjaga kita agar hal baiklah yang terjadi pada kita.
Penjagaan Allah tentulah harus direspons dengan ketaatan kita menuruti dan melakukan perintah-Nya seperti yang sudah dilakukan Yakub. [Pdt. Henni Herlina]
DOA:
Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu menjaga kami agar segala yang baik kami alami.
Ayat Pendukung: Mzm. 17:1-7, 15; Kej. 31:22-42; Rm. 1:8-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.