Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1Ptr. 4:8)
Dalam suatu persekutuan remaja, pembicara bertanya: jika hidup para remaja tinggal satu hari lagi, apa yang akan mereka lakukan? Ada beragam jawabannya. Ada yang menjawab akan pulang dan tidur pulas supaya ketika membuka mata sudah tiba di surga. Ada yang menjawab akan memeluk orangtua dan mengatakan mengasihi mereka. Ada juga yang menjawab akan menyerahkan semua buku pelajaran kepada teman sekolahnya. Ketika waktu terbatas, maka kita harus mencari hal paling penting untuk dilakukan.
Demikianlah kehidupan di dunia ini. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Menghadapi hal itu, Petrus menasihati agar tenang dan berdoa. Hal yang utama adalah bagaimana dalam waktu yang terbatas di dunia ini, kita mengasihi sesama. Mengasihi ini bukan sekadar atau asal, melainkan dengan sungguh-sungguh. Ada perbuatan kasih yang mestinya diwujudkan, misalnya memberi tumpangan tanpa bersungut-sungut, melayani sesuai karunia yang diperoleh, berbicara sebagai penerus pesan Tuhan; melayani dalam anugerah Tuhan.
Kita diberikan waktu hidup di dunia ini bukan untuk hidup bagi diri sendiri saja, tetapi juga untuk mengasihi sesama. Kasih itu kita wujudkan dalam keseharian. Menolong orang-orang yang membutuhkan; berbicara denganbaik kepada orangtua, pasangan, anak; melayani dengan sukacita dan tulus adalah perbuatan- perbuatan kasih yang dapat kita wujudkan. Dalam segala hal itu, tetap tenang dan menaikkan doa-doa kita kepada Tuhan. [Pdt. Novita Sutanto]
REFLEKSI:
Kesudahan dunia yang semakin dekat menjadi pengingat untuk mewujudkan kasih kepada sesama.
Ayat Pendukung: Mzm. 99; Bil. 16:41-50; 1Pet. 4:7-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.