… karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri …. (Ibr. 10:20)
Para hacker (peretas) memiliki kemampuan yang tidak biasa. Mereka sanggup mencari jalan baru dalam sebuah sistem komputer yang rumit, sehingga hambatan dan kendala yang terjadi karena kelemahan atau kebuntuan sistem dapat diatasi dan dipulihkan.
Pada perjanjian lama, umat Tuhan begitu sulit untuk mengalami perjumpaan dengan-Nya. Ada semacam batasan berlapis yang harus mereka tempuh manakala beribadah di bait suci. Sistem ini menjadikan Allah diperkenalkan sebagai Allah yang begitu jauh dan banyak menuntut terhadap umat yang membutuhkan-Nya. Syukur karena karya Kristus, Allah meretas jalan baru bagi umat-Nya demi mengalami hidup yang dilimpahi anugerah kasih-Nya. Salib Kristus memperlihatkan kepada dunia bahwa Allah adalah Allah yang begitu dekat dengan manusia dan bersedia mengalami sengsara kita melalui karya Anak-Nya. Salib Kristus menunjukkan dengan jelas bahwa kasih itu memberi, bukan mengambil dan menuntut.
Jumat ini menjadi agung karena kita kembali mengingat jalan baru yang membawa kehidupan sejati karena kasih Kristus. Dia rela mengalami apa yang berat demi orang lain mendapat keringanan. Dia merobohkan batasan yang membebani, demi dunia mengalami kasih Allah yang membarui kehidupan. Lalu, apakah kita yang sudah dibanjiri oleh kasih-Nya melalui karya Kristus, juga bersedia meretas jalan-jalan baru, supaya kasih Allah dialami oleh sebanyak mungkin orang? [Pdt. Essy Eisen]
DOA:
Ya Bapa, tuntunlah kami dengan Roh-Mu, supaya kami setia meniti jalan baru yang Kristus hadirkan bagi dunia ini. Amin.
Ayat Pendukung: Yes 52:13—53:12; Mzm. 22; Ibr. 10:16-25; Yoh. 18:1—19:42
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.