“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah ….” (Yes. 48:18)
Banyak yang mengatakan bahwa bahagia adalah ketika kita memiliki banyak harta. Ada juga yang menyebut bahagia terjadi, jika memiliki jabatan tinggi dan dihormati banyak orang. Tapi, sungguhkah semua itu membuat kita bahagia?
Bangsa Israel merasa begitu tertekan selama masa pembuangan. Banyak peristiwa telah mereka alami dan membuat mereka terpuruk. Namun, Tuhan berjanji bahwa Dia akan memulihkan Israel dengan kekuatan-Nya. Dia akan mengajarkan hal-hal yang berfaedah kepada mereka, dan akan menuntun langkah hidup mereka. Dengan kekuatan- Nya, Allah menebus Israel, bahkan Allah akan membuat Israel menjadi bangsa yang besar. Damai sejahtera dan kebahagiaan akan diterima oleh bangsa Israel dengan berlimpah. Hanya saja, bangsa Israel harus bersedia mendengarkan Allah dan memperhatikan perintah-perintah-Nya. Jika mereka menaati Tuhan, maka mereka akan diberkati dengan damai sejahtera dan kebahagiaan yang tidak akan berkesudahan.
Apakah yang menjadi tolok ukur kebahagiaan kita saat ini? Apakah uang, jabatan, harta, atau hal-hal semacam itu? Ingatlah, semua itu hanya merupakan kebahagiaan sesaat dan semu. Hanya Tuhanlah yang mampu memberi damai sejahtera dan kebahagiaan kekal, yang tidak akan bisa diberikan oleh dunia. Kita hanya perlu peka mendengar suara panggilan Tuhan, berpegang pada perintah-Nya; menaati-Nya. [Pdt. Yosafat Simatupang]
REFLEKSI:
Peganglah terus perintah Tuhan sehingga kita dapat menemukan kebahagiaan yang Ia sediakan bagi kita!
Ayat Pendukung: Mzm. 40:6-17; Yes. 48:12-21; Mat. 9:14-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.