Memperjuangkan Keadilan

Am. 5:6-7, 10-15 dan Mark. 10:17-31

Belum ada komentar 292 Views

Pemulihan yang diharapkan datang dari Allah untuk umat Israel diberitakan dengan menyerukan perubahan sikap hidup. Amos mengkritisi perilaku tidak adil yang dilakukan umat dalam rangka kenyamanan diri. Mempermiskin orang lain supaya kekayaan diri makin berlimpah. Membengkokkan keadilan agar diluputkan dari teguran dan hukuman. Keserakahan telah membutakan mata mereka untuk menegakkan keadilan bagi orang lain. Keserakahan telah menulikan telinga mereka terhadap teguran dan nasihat Allah. Amos memanggil umat untuk mengubah hidup mereka dengan mewujudkan keadilan dalam hidup. Keadilan ditegakkan agar kebaikan meliputi kehidupan mereka.

Kerinduan untuk memperoleh hidup yang kekal mendorong orang kaya itu dengan semangat menjumpai Yesus yang dianggap bijak untuk memberikan nasihat atau mungkin memuji hidupnya yang telah berjuang untuk taat pada hukum Taurat. Kata kekal dipahami tetap, tidak berubah, selama-lamanya. Apa yang dicari orang kaya ini? Ia ingin hidup selama-lamanya dalam kondisi yang ada sekarang. Apa yang dihadapi saat ini, dapat dengan pasti kita dapat menduga orang ini adalah orang kaya dengan keterangan “sebab banyak hartanya.” Ia ingin mempertahankan kondisinya selama-lamanya. Ia ingin berada dalam kelimpahan seperti yang ia alami saat ini maka ketika justru Yesus memintanya untuk melepas apa yang membuatnya nyaman dan senang, hal itu mendatangkan kesedihan dalam dirinya. Ia pergi karena jawaban Yesus tak terduga. Membagi apa yang telah dikumpulkan dengan cuma-cuma terlalu berat untuk dilakukan. Yesus melanjutkan pengajaran-Nya untuk menjadi pengikut-Nya adalah bersedia melepas untuk menggengam Yesus dalam kehendak-Nya lebih kuat.

Kita percaya bahwa kehidupan keluarga kita dipelihara Allah baik adanya. Keyakinan itu seharusnya membawa cara pandangan baru dalam hidup kita dalam mengelola apa yang miliki atau apa yang ingin kita miliki. Memperjuangkan hidup sejahtera tidak membuat kita bersikap serakah, tidak peduli pada penderitaan orang lain, dan tidak adil. Perjuangan untuk memelihara hidup keluarga dengan baik jangan sampai membuat kita menjadi pelaku-pelaku kejahatan dan mengabaikan ketaatan kita pada kehendak Allah. Minggu ini mengingatkan kita sebagai sebuah keluarga bagaimana mewujudkan keadilan dan kebenaran di tengah apa yang kita kerjakan setiap hari. Mencetak generasi yang adil, peka akan kebutuhan orang lain, dan taat pada kehendak Allah dimulai dari dalam keluarga yang mengajarkan nilai kebenaran dan keadilan sebagai nilai kehidupan yang dijunjung tinggi. Sayangnya keluarga jaman now seringkali lupa untuk memperkenalkan nilai-nilai mulia dalam keluarga.

DVA

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Dalam Genggaman Gembala
    Yohanes 10:22-30
    Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” Di tengah hidup yang sering bising oleh...
  • APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU LEBIH?
    Yohanes 21:15-17
    Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku...
  • Menghidupi Dunia Dengan Iman
    Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
    Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera...
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...