Apakah suami atau isteri atau anak atau orangtua adalah ‘berkat’ buat anda? Banyak orang melihat kehadiran anggota keluarga sebagai sesuatu yang memang harus terjadi tanpa menghayatinya sebagai ‘berkat’ yang Tuhan sudah karuniakan. Akibatnya, relasi di antara anggota keluarga tidak diwarnai dengan perasaan syukur. Kalau relasi baik, ya memang seharusnya, tetapi kalau relasi jelek, maka kehadiran anggota keluarga dengan mudah dilihat sebagai ‘masalah’.
Tidak ada yang salah dengan 9 orang kusta yang tidak kembali kepada Yesus. Mereka mengikuti perintah Yesus yang meminta mereka pergi kepada para imam. Tetapi ada yang istimewa dengan 1 orang kusta yang kembali kepada Yesus. Ia melihat peristiwa penyembuhannya sebagai ‘berkat’ yang harus direspon dengan syukur dan memuliakan Allah. Bukan hanya fisiknya dibaharui, tetapi juga hatinya dibaharui. Indah bukan?
Melalui 1 orang kusta ini, kita diajak untuk melihat apa yang ada di sekitar kita dengan cara baru. Sesungguhnya, apa yang ada disekitar kita, entah itu udara yang segar, kehadiran para sahabat, anggota keluarga dan banyak lainnya adalah ‘berkat’ yang Tuhan limpahkan kepada kita. Karena itu bersyukurlah atas semua itu. Dengan bersyukur, kita akan semakin dekat dengan Tuhan dan pada gilirannya kita akan semakin didekatkan dengan sesama kita, termasuk ‘anggota keluarga’.
RDJ
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.