Yang lurus dapat menjadi bengkok, yang hitam dapat menjadi putih, dapat dengan mudah berganti karena kepentingan, dapat dengan mudah beralih karena keuntungan. Yang lemah dibungkamkan, yang benar disingkirkan agar yang kuat, berkuasa dan kejahatan merajalela. Korban-korban berjatuhan, dalam perjuangan menghadirkan kebenaran dan keadilan menjadi upaya menjaring angin, terasa begitu sia-sia dan tidak berarti untuk mengubah keadaan. Dalam kelelahan dan keputusasaan maka yang paling mudah dilakukan adalah bungkam, berdiam diri, menutup mata dan telinga. Yang terjadi, terjadilah, tak ada yang dapat mengubahnya selain Tuhan. Betapa menyedihkannya ketika perjuangan kita untuk menyatakan kebenaran telah berakhir karena perasaan tidak berdaya dan putus asa. Mengharapkan Tuhan turun dari langit sementara kita menanti dalam ketidakpedulian.
Ketidakadilan, kejahatan selalu ada dalam perjalanan hidup manusia tetapi hal itu tidak pernah menghentikan perjuangan tiap orang di zamannya untuk menyatakan kebenaran. Meneriakkan kebenaran, mencari jalan dalam kecerdikan agar kebusukan tercium, kejahatan terkalahkan. Di sana sini terjadi kemenangan tetapi juga kekalahan. Sekali lagi itu semua seharusnya tidak pernah menghentikan perjuangan kita untuk terus menyatakan kebenaran di sini, saat ini dalam hidup bersama. Membuka mata, telinga, berbicara agar perjuangan ini tidak lagi menjadi milik segelintir orang tetapi menjadi perjuangan bersama.
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.