Hawa dingin di Hamburg, Jerman, pada musim winter tidak memengaruhi tanaman di rumah kaca yang hangat dan menciptakan suasana tropis. Dalam lingkungan rumah kaca seolah alam dapat dikendalikan sehingga di dalamnya dapat tumbuh berbagai tanaman tropis di daerah bermusim empat.
Sekilas merenungkan Mazmur 1, memberi kesan, jika kita mampu mengontrol kehidupan rohani dengan prinsip-prinsip Taurat Tuhan, maka kita tidak hanya akan bertumbuh melainkan berbuah-buah pada musimnya. Oleh karena itu lah sedapat mungkin kita akan berusaha untuk melakukan kontrol atas kehidupan kita dan bahkan tanpa disadari melakukan kontrol terhadap kehendak Tuhan. Jika aku rajin ibadah, memberikan perpuluhan maka Ia pasti akan memberkatiku, jika aku rajin baca firman maka…..
Pemazmur menyajikan gambaran yang berbeda, tidak berbicara tentang pohon di rumah kaca yang melakukan kontrol atas alam, melainkan yang berada di alam liar tanpa kendali. Jadi, jelas bukan upaya untuk mengendalikan alam lingkungan melainkan si pohon lah yang perlu “dikontrol”. Pohon itu lah yang harus “berserah” pada alam, kala ia secara alami menancapkan akarnya kuat-kuat dan mengisi energi hidupnya dengan menyerap sari-sari yang ditawarkan tanah, dialirkan sungai, dihembuskan angin, dipancarkan matahari, maka ia akan mengalami perubahan, bertumbuh, makin kuat, tahan banting menghadapi cuaca yang tak terduga, dan berbuah pada musimnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Hidup yang berbuah pada musimnya merupakan wujud dari hidup yang percaya dan berserah pada sang alam, pada sang penguasa kehidupan, apa pun yang Ia tawarkan merupakan energi baru bagi hidup ini. Karena itu rawatlah relasi dengan-Nya.
TT
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.