Menguak Keterasingan, Membangun Relasi

Menguak Keterasingan, Membangun Relasi

Belum ada komentar 21 Views

Kisah orang samaria adalah sebuah kisah yang amat populer bagi orang Kristen. Kisah ini sudah puluhan (mungkin ratusan kali) dijadikan contoh untuk membuka keterasingan dan membangun relasi. Orang samaria yang sudah terbiasa diasingkan justru menjadi orang pertama yang berinisiatif untuk membuka diri terhadap penderitaan orang lain. Orang samaria yang biasa dianggap sebagai masyarakat kelas dua kini berinisitif untuk meruntuhkan pembatasan. Ia mengulur tangannya dan memberikan pertolongannya.

Sikap orang samaria adalah sikap yang mendobrak keterasingan (bandingkan dengan sikap imam, orang Lewi yang hanya melewati orang yang terkapar hampir mati). Ia tidak merasa terlalu jijik atau najis untuk menjamahnya. Ia tidak merasa direpotkan untuk merawat dan menjaminnya. Ia tidak berfikir matematis untuk pertolongan yang diberikannya. Dasar dari semua tindakannya itu semata-mata karena kasih. Kasih yang menguak keterasingan dan kasihlah menjadi satu-satunya dasar untuk membangun relasi. Tindakan pertolongan yang diberikannya tuntas hingga korban pulih dan dapat melanjutkan kehidupannya. Pertolongannya bukan saja memulihkan kesehatannya tetapi memberi ruang untuk mandiri. Kesehatan yang dipulihkan menjadi kekuatan baru untuk menata hidupnya kembali, berkerja keras untuk setiap hal yang ia butuhkan. Ia yang hampir mati kini dapat menjalani hidup yang hampir terampas karena keegoisan dan kejahatan orang lain karena tindakan kasih dari seorang samaria yang melewati jalan itu.

Di akhir bulan peduli ini, marilah kita membangun persekutuan kita di tengah dunia seperti sikap orang samaria. Setiap orang terpanggil untuk menguak, membongkar dan meruntuhkan keterasingan dan setiap orang menjadi pionir untuk membangun relasi. Setiap orang adalah sahabat dalam pergumulan di dunia. Membangun sikap seperti orang samaria menjadi relevan di tengah situasi dunia yang penuh dengan keegoisan dan persaingan yang justru menempatkan sesama sebagai lawan bukan kawan. Mari bangun relasi dengan menguak keterasingan. Ini panggilan yang tidak pernah berakhir, sebuah panggilan di sepanjang hidup dan kehadiran kita di dunia.

 

dva

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Dalam Genggaman Gembala
    Yohanes 10:22-30
    Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” Di tengah hidup yang sering bising oleh...
  • APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU LEBIH?
    Yohanes 21:15-17
    Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku...
  • Menghidupi Dunia Dengan Iman
    Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
    Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera...
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...