Kecemasan dapat menyerang siapa saja ketika rasa aman terampas, ketidak mengertian menyelimuti pikiran, dan menghadapi situasi yang tidak terduga. Kecemasan membuat kita limbung untuk bertindak dan melakukan sesuatu bahkan bisa saja membuat seseorang merasa kelu dan tidak berdaya.
Para murid termasuk para perempuan berada di dalam kecemasan pasca kematian Yesus. Segala kemungkinan berkecamuk dalam pikiran mereka. Menerka-nerka hal buruk karena pahitnya peristiwa di hari jumat itu belum juga memudar. Namun kecemasan berlalu ketika berita gembira disampaikan, melambungkan pengharapan, menyingkapkan kabut kecemasan. Yesus bangkit. Ini bukan soal jasad mati dan bangkit saja namun ini mengubah cara pandang lama menjadi baru. Di dalam kebangkitan, kecemasan bisa dilalui.
Pengharapan baru dalam berita kebangkitan kiranya dapat menenangkan hati yang gelisah, jiwa yang cemas, dan pikiran yang kalut. Mempercayai kehidupan pada kuasa Allah yang bertindak dalam kasih. Mempercayai cinta kasih Allah yang akan menemani perjalanan yang paling sulit sekalipun. Kiranya berita kebangkitan menenangkan cemasmu karena engkau diteguhkan di dalam kuasa dan cinta-Nya.
Dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.