Saya membayangkan ketika Yesus mulai menapak Golgota. Terbayang salib yang sungguh mengerikan. Teriakan pemazmur dalam Mz. 121: ‘Dari manakah datang pertolonganku?’ seolah adalah teriakan Yesus yang selangkah demi selangkah menuju Golgota.
Keyakinan pemazmur akan Allah sebagai sumber pertolongannya menjadi keyakinan Kristus juga. Tidak mudah membawa kasih pada sesama. Tidak mudah berjuang untuk rakyat yang menderita. Namun kehadiran Allah Bapa sebagai penjaga yang tak terlelap senantiasa menghibur setiap pejuang kemanusiaan untuk mewujudkan kasih Bapa pada sesama.
Hari ini kita memulai pembangunan CC. Diawali dengan ‘ground breaking’ maka tekad untuk membawa wajah Allah yang penuh kasih karunia kembali dikobarkan. Terbayang situasi Jakarta dengan ‘politik identitas’ yang membawa banyak kebencian! Semua itu harus dilawan dengan ‘counter budaya’ melalui CC. Ada pilihan lain, bukan politik identitas, tetapi Allah yang merangkul semua dengan kasihNya. Tetapi ini bukan sekedar ‘counter budaya’. Allah yang kita imani memang Allah yang penuh kasih kepada siapapun tanpa peduli latar belakang agamanya, etnisnya dan banyak ‘pemisah’ lainnya.
GKIPI tampil menyatakan imannya akan Allah yang penuh kasih karunia pada semua ciptaanNya. Program-program CC yang sudah ada akan semakin mendapat tempatnya nanti ketika gedung CC selesai dibangun. Tetapi bagaimana menutup kekurangan pembiayaannya? Mari beriman seperti pemazmur bahwa Allah sumber pertolongan kita. Mari wujudkan iman melalui pledge (janji iman) yang kita kumpulkan. Bersama Tuhan dan bersama saudara seiman, kita bergandengan tangan mewujudkan pembangunan CC.
Semoga bulan November 2017, dengan selesainya pembangunan gedung CC, kita boleh melihat jawaban atas iman kita: ‘Dari mana datang pertolonganku?, pertolonganku adalah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi!’
R
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.