Berkat TUHAN Dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Belum ada komentar 2447 Views

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7)

TUHAN SEBAGAI PINTU GERBANG
Tuhan adalah Sang Pemberi Izin, yang memperkenankan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) hadir dalam seluruh kehidupan manusia. Bahkan kita yakini bahwa seluruh kekayaan iptek yang tinggi-tinggi itu tidak terlepas dari kekuasaan-Nya. Jika tidak ada Tuhan, maka tidak akan ada semuanya itu. Kita bersyukur bahwa Tuhan telah mengaruniakan semuanya secara bertahap bagi kepentingan hidup umat manusia. Barang siapa mengagumi kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi, berarti ia sedang mengagumi Tuhan yang Mahabesar dan Mahadahsyat. Itu sebabnya Firman Tuhan mengatakan, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.” Jika iptek saja sudah sedemikian mengagumkan, maka terlebih lagi mengetahui dan mengenal Tuhan. Saat kita bergaul pribadi dengan-Nya, menikmati karya dan Firman-Nya, semua itu sungguh sangat indah, menakjubkan dan penting! Dan semuanya itu dapat memengaruhi cara pandang kita terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini.

TUHAN SUMBER HIKMAT DAN DIDIKAN
Menarik bahwa setelah berbicara tentang pengetahuan, Amsal 1:7b juga menyebutkan “hikmat dan didikan”. Saya melihat di sini bahwa hikmat atau kebijakan dan didikan juga merupakan dua hal yang sejajar dengan ilmu pengetahuan. Di dalam Alkitab selalu ditekankan agar—selaku anak-anak Tuhan—kita tidak meninggalkan keduanya sepanjang hidup kita. Tidak berilmu jelas disebut bodoh, tapi tidak bijak dan mengabaikan didikan juga suatu kebodohan. Di dalam kenyataan hidup ini, kita menyaksikan begitu banyak orang yang kurang menguasai iptek, tapi kita juga jangan hidup tanpa memiliki kebijakan. Sebab kebijakan atau hikmat dapat kita timba dari dalam Alkitab, sehingga barang siapa rajin mempelajari Alkitab, maka ia akan beroleh kebijakan dalam pikiran dan hatinya. Tugas kitalah untuk mendidik anak-anak kita untuk mengenal Tuhan dan Firman-Nya.

BERSAHABAT DENGAN IPTEK
Suatu kerugian besar jika iptek, sebagai berkat Tuhan, tidak kita dekati dengan sikap bersahabat. Memang di dalam Alkitab tidak terbaca oleh kita benda yang namanya radio, televisi, telepon, komputer, ponsel, dan seterusnya. Maklum, semuanya merupakan hasil kemajuan zaman sesudah Alkitab tersedia bagi umat Tuhan. Semua itu menandai bahwa iptek sedang “melanda” secara hebat di dunia kita sekarang. Apakah ada di antara kita yang hidupnya terbebas dari iptek? Saya yakin tak ada! Iptek bisa saja dipandang sebagai musuh untuk iman kita, manakala kita membiarkan iman kita digerogoti, digoyahkan bahkan diracuni olehnya, jika kita tidak bisa menyiasati atau menggandengnya dengan cara yang tepat. Namun jika kita berhasil menangani dengan arif, iptek bahkan akan sangat membantu dalam banyak hal bagi kemajuan di segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam peribadahan dan pelayanan gerejawi. Ingatlah bahwa di atas meja kantor gereja selalu terdapat pesawat telepon, yang tiap-tiap kali berdering. Di gedung gereja juga ada pengeras suara, LCD dan seterusnya. Kita bersyukur untuk semua itu.

MEWASPADAI PENGARUHNYA
Ketika sepeda motor “memotong” kaki kita, karena membuat kita malas berjalan kaki ke toko yang hanya berjarak sekian meter saja jauhnya, atau berjalan kaki ke kantor kita setiap hari.

Ketika kalkulator konon dapat “membekukan” syaraf-syaraf kecil di kepala kita, sebab kita tidak terbiasa lagi memeras otak secara manual.

Televisi berhasil “melumpuhkan” semangat membaca buku dan kerinduan untuk bertemu dan bergaul dengan kerabat dekat. Bahkan pergi beribadah ke Rumah Tuhan sudah menjadi kegiatan yang terabaikan.
Ponsel telah berhasil merusak kemesraan berumah tangga, karena setiap orang mempunyai dunia dan grupnya sendiri-sendiri. Si ibu rumah tangga tiba-tiba bisa berteriak histeris, menyaksikan setiap anggota keluarga ternyata lebih memilih “makanan” yang disajikan oleh benda ajaib yang namanya HP itu, ketimbang tertarik pada hidangan hasil karyanya.

Dengan iman yang benar dan dewasa, kita akan mampu memerangi kekeliruan dan kebodohan kita selama ini. Dengan iman yang cerdas kita akan memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan hal-hal ini:

    1. Mencari maksud Tuhan di balik semua kemajuan dunia yang hebat itu.
    2. Mengendalikan serta memanfaatkan iptek dan teknologi secara bertanggung jawab. Menjadikan diri kita masing-masing “The man behind the gun”. Semuanya ini lalu kita sumbangkan bagi kesejahteraan umat manusia secara utuh.
    3. Makin mau merendahkan diri di hadapan Tuhan yang Mahahebat itu, dan mensyukuri berkat-berkat-Nya yang besar di dunia iptek yang dapat meningkatkan harkat manusia dan kemuliaan nama-Nya

.

Pdt.Em. Daud Adiprasetya

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Teologia
  • Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
    Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada...
  • Kasih Terbesar
    Hakikat Penderitaan Yesus Paska, dalam kebiasaan orang Kristen, kurang mendapatkan posisi yang kuat ketimbang Natal dengan segala gemerlap dan...
  • Yesus: Milik Muslim Atau Kristen?
    sebuah dialog untuk menemukan ujung pemahaman bersama dalam perbedaan
    Dialog Antar Iman Hidup bersama dalam perbedaan sebenarnya wajar. Masalah baru timbul manakala perbedaan itu dijadikan alasan untuk tidak...
  • Merengkuh Terang
    Allah Pencipta Terang … dan Gelap Sebagai hal yang diciptakan pada hari pertama (Kej. 1:3), terang memiliki peran yang...
  • Laborare Est Orare
    menyikapi dikotomi ‘berdoa’ atau ‘bekerja’
    ‘Ora et Labora’ Kita mengenal akrab dan sangat memahami idiom yang artinya ‘Berdoa dan Bekerja’ ini. Sebuah prinsip yang...