Bagaimana Mengambil Langkah Pertama Menuju Integritas

Belum ada komentar 36 Views

Bacaan Hari ini:
Ayub 8: 5-7 “Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa, kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu. Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia.”

Mungkin sulit buat Anda untuk membaca kata-kata penguatan tentang integritas, karena Anda terus-menerus mengingatkan diri Anda bahwa Anda selalu gagal menggunakan semua kesempatan yang Anda punya untuk menunjukkan kejujuran Anda- kegagalan moral dalam hidup Anda. Kita semua tentu punya daftar kegagalan yang serupa.

Santo Agustinus berkata bahwa mengakui perbuatan buruk adalah awal dari perbuatan baik.

Jika Anda serius ingin menjadi orang yang berintegritas, langkah pertama yang harus Anda ambil ialah dengan mengakui bahwa Anda belum menjadi orang yang berintegritas.
Akuilah bahwa Anda tidak selalu menepati janji Anda. Anda sering bergosip, dan Anda menyukainya.
Kadang Anda malas bekerja. Anda berpura-pura menjadi orang lain. Akui saja semuanya kepada Tuhan!

Banyak orang membagi-bagi kehidupan mereka dan beranggapan mereka bisa hidup dengan integritas ketika mereka menyembunyikan dosa di satu area kehidupan selama itu tidak mempengaruhi area-area kehidupan yang lainnya. Saya menyebutnya mitos Titanic. Kapal Titanic seharusnya tidak dapat tenggelam karena itu merupakan kapal pertama yang menyekat-nyekat dan mengkompartementalisasi lambung kapal.

Secara teori, jika kapal tersebut kemasukan air pada satu bagian tertentu di dalam kapal, Anda bisa menutup palka kapal dan membuatnya kedap air sehingga itu tidak akan menenggelamkan seluruh badan kapal.

Tetapi saudara-saudara, jika bicara soal kehidupan, sebuah lubang di kapal tetap saja namanya lubang, dan pada akhirnya itu akan menenggelamkan Anda. Bagian kecil itu yang Anda kira sudah Anda kendalikan, pada akhirnya akan menjatuhkan Anda. Dan itu akan memengaruhi orang-orang di sekitar Anda, karena meski dosa sifatnya personal, tapi itu tidak akan pernah bisa ditutupi.

Tidak seorang pun di antara kita yang sempurna, tetapi Tuhan tidak mengharapkan Anda sempurna! Dia berharap Anda memiliki integritas, dan titik awal untuk menuju ke sana adalah dengan mengakui dosa Anda — sebanyak apa pun dosa-dosa Anda.

Hidup dengan integritas adalah sebuah pilihan.

Renungkan hal ini: 
– Apa area dalam hidup Anda yang telah Anda pilih untuk Anda pisahkan atau sembunyikan dari keluarga Anda? Bagaimana hal itu memengaruhi Anda secara spiritual, emosional, dan fisik?
– Mengapa Allah ingin Anda mengakui dosa-dosa Anda meski Dia mengetahuinya?
– Bagaimana dosa Anda memengaruhi orang lain, bahkan ketika mereka tidak mengetahuinya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 49-50; Roma 1

Tuhan lebih tertarik mengenal hati Anda dibanding dosa-dosa Anda. Anda tidak akan pernah sempurna. Anda tidak akan pernah menjadi tidak berdosa. Tetapi Anda bisa lebih sedikit berbuat dosa.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Membeli Karunia Allah?
    Kisah Para Rasul 8:9-25
    Namun, Petrus berkata kepadanya, “Binasalah kiranya uangmu itu bersama engkau, karena engkau menyangka bahwa engkau dapat membeli karunia Allah...
  • Hikmah di balik Musibah
    Kisah Para Rasul 8:1b-8
    Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah...
  • Allah Yang Menuntun
    Mazmur 95
    Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya, kawanan domba tuntunan tangan-Nya. (Mzm. 95:7a) Suatu kali, Fanny J. Crosby...
  • Upah Yang Menanti
    Wahyu 7:13-17
    Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. (Why....
  • Menjadi Teladan
    1 Petrus 5:1-5
    Janganlah berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba...