Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti kehidupan. Siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, … (Yoh. 6:35)
Roti adalah salah satu makanan olahan tertua di dunia. Pada zaman Yesus, roti menjadi makanan pokok yang dikonsumsi oleh semua kalangan penduduk Israel. Beberapa jenis roti bisa bertahan cukup lama, sehingga bisa disimpan dan dibawa sebagai bekal perjalanan jauh. Roti menjadi salah satu jenis makanan yang penting karena merupakan kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh manusia.
Yesus sering mengajar murid-murid-Nya dengan memanfaatkan perumpamaan mengenai kehidupan sehari-hari. Dalam teks Alkitab hari ini, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah roti kehidupan. Melalui perumpamaan ini, Yesus menyampaikan bahwa Ia adalah roti dari surga dan orang yang memakan-Nya akan merasa kenyang. Orang yang makan roti biasa akan kembali merasa lapar, tetapi orang yang memiliki Yesus “Sang Roti Kehidupan” tidak akan pernah merasa lapar lagi. Mereka yang percaya kepada Yesus sebagai utusan Allah, mendapatkan janji akan kehidupan yang kekal.
Dalam kehidupan, batin manusia seringkali merasakan “lapar”. Manusia berusaha mengenyangkan rasa lapar ini dengan berbagai hal duniawi seperti kekayaan, jabatan atau popularitas. Namun sebenarnya semua hal itu hanya memberikan rasa kenyang yang bersifat sementara. Kepuasan sesaat akan hal-hal tersebut membuat manusia terus melakukan pengejaran yang tiada henti. Dengan menerima Yesus di dalam hidup kita sajalah, rasa lapar di dalam batin kita akan terpuaskan tanpa harus merasakan kelaparan lagi. [Elly Diah Praptanti, M.A]
DOA:
Tuhan, kenyangkanlah “kelaparan” dengan diri-Mu, Sang Roti Kehidupan. Amin.
Ayat Pendukung: Kel. 16:2-4, 9-15; Mzm. 78:23-29; Ef. 4:1-16; Yoh. 6:24-35
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.