Yang jauh menjadi dekat

Belum ada komentar 139 Views

Surat Filemon ini adalah hadiah buat Gereja di sepanjang abad dan tempat. Jadi bukan hanya surat pribadi dari seorang Hamba Tuhan kepada Hamba-Nya yang lain. Jadi, meskipun surat Paulus lebih banyak bicara nasehat terhadap hal-hal yang praktis, tapi teologia Paulus sangat mendalam bicara tentang Kristus.

Dimana peran Kristus dalam surat Paulus kepada Filemon ini?

Sebagai seorang budak yang tidak berdaya, Onesimus menaklukan diri di bawah kaki Kristus yang mencintai dan menyelamatkan dia. Bisa jadi ia tidak diampuni oleh Filemon dan tetap saja mendapatkan hukuman dari pelanggarannya. Namun yang terbaik dia sudah dapatkan, yaitu Kristus yang menyelamatkannya.

Apakah kita adalah orang-orang yang pernah melakukan kesalahan seperti Onesimus dan ada orang-orang yang tidak bisa mengampuni kita? Yakinlah bahwa Kristus melihat hati kita dan Dia akan menerima kita jika kita bertekad untuk berubah dan mengikuti Dia.

Sebagai seorang Rasul, Paulus berperan untuk mengajak sebanyak-banyaknya umat Tuhan untuk bertobat dan mengampuni, mengasihi dan menerima siapapun yang bersalah kepada mereka. Berita pengampunan menjadi tema sentral suratnya sehingga apapun respon Filemon, Paulus telah menggunakan seluruh pikirannya, energinya, bahkan uangnya untuk mengembalikan seorang berdosa ke jalan yang benar. Kalau bukan Kristus inspiratornya, tentu Paulus yang sedang menderita di dalam penjara bisa saja masa bodoh terhadap hal ini.

Apakah kita juga pernah membawa orang lain untuk mengalami pengampunan Kristus? Mungkin kita juga perlu berkorban untuk hal ini. Namun percayalah bahwa Kristus yang akan menolong kita untuk berani melakukannya, agar semakin banyak orang kembali kepada Kristus.

Sebagai seorang tuan, kita belajar dari Filemon bahwa keputusan mengikut Kristus tidak hanya sekadar memiliki status pengikut Kristus. Tetapi pengikut Kristus yang sejati juga menjadi pelaku kasih Kristus. Bahkan ada pengorbanan yang harus kita alami, untuk menguji kasih kita kepada Dia. Jadi menerima Onesimus bukankah usaha manusiawi belaka, diperlukan kuasa Ilahi untuk mengasihi seorang yang bersalah kepada kita 70 kali 7 kali.

Tantangan ini juga diberikan kepada kita seumur hidup. Apakah kita bisa dengan kasih dan kuasa Kristus melakukannya? Untuk itu, jangan bandingkan diri kita dengan Filemon. Tapi teladanilah Kristus yang mati bagi kita, yang bangkit dan menang untuk kita juga. Dialah kekuatan kita untuk membuat mereka yang jauh menjadi dekat. Kiranya pengampunan dan kasih Kristus menjadi kekuatan kita. Tuhan memberkati saudara!

RJS

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • SATU, BANYAK, DAN BERSAMA
    1 Korintus 12:1-11
    Visi kristiani mengenai kesatuan jemaat dengan apik ditampilkan oleh Paulus di dalam bacaan 1 Korintus 12:1-11. Kesatuan jemaat tidak...
  • AKU DIKASIHI, DIHARGAI, DAN MULIA
    Lukas 3:15-17, 21-22
    Sungguh sebuah pertukaran yang indah. Di dalam kisah pembaptisan Yesus ini, Yesus berpartisipasi ke dalam kemanusiaan yang bergumul dengan...
  • AKU MELIHAT TERANG
    Yohanes 1:10-18
    Di dalam bacaan Injil minggu ini, terdapat dua ayat yang menjadi menarik jika dibaca secara bersama, yaitu ayat 14...
  • Dia Ada dan Bertambah Besarnya
    Lukas 2:41-52
    Yesus bertambah besar. Pernyataan ini memang sulit dipahami kalau kita hanya menggunakan logika manusiawi kita. Allah menjadi manusia membuktikan...