… tetapi pada tahun ketujuh haruslah engkau membiarkannya … supaya orang miskin … dapat makan … Demikian juga kau lakukan dengan kebun anggurmu dan kebun zaitunmu. (Kel. 23:11)
Kepolisian RI menangkap 101 pelaku penjarahan pasca-gempa dan tsunami Palu dan sekitarnya pada Senin, 8 Oktober 2018. Gerombolan yang berasal dari Toli-toli itu meresahkan masyarakat Palu yang tertimpa bencana. Mereka memanfaatkan situasi kacau yang sedang dialami masyarakat Palu. Mereka menjarah ATM, pertokoan, dan mal. Mereka tidak peduli pada situasi bencana. Mereka menjadi orang-orang yang serakah dan egois, hanya memikirkan kebutuhan hidupnya sendiri.
Melalui Keluaran 23, umat membaca perihal “perayaan pembebasan” sebagaimana disampaikan TUHAN kepada Musa. TUHAN ingin mengajarkan agar umat Israel, dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, tetap memberikan perhatian kepada orang lain dan ciptaan Allah lainnya. Inilah ketetapan TUHAN, “Pada tahun ketujuh haruslah engkau meninggalkannya supaya orang miskin dapat makan … haruslah dibiarkan dimakan binatang hutan … pada hari ketujuh haruslah engkau berhenti supaya lembu dan keledaimu tidak bekerja” (ay. 11-12).
Demikianlah “perayaan pembebasan” sebenarnya ingin mengingatkan agar anak-anak Tuhan hidup tidak serakah, tidak mementingkan diri sendiri, tetapi peduli kepada orang lain dan ciptaan Allah lainnya. Berjuang untuk memenuhi kebutuhan atau nafkah hidup bukan berarti menutup mata terhadap orang lain dan ciptaan Allah lainnya, melainkan seharusnya peduli dan memperhatikan mereka demi kebaikan bersama. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Ya Kristus, ajarlah aku untuk senantiasa memperhatikan dan memedulikan sesama dan ciptaan lain. Dalam nama Yesus. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 19; Kel. 23:10-13; Yoh. 7:40-52
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.