Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. (Ef. 5:11)
Sebuah hal yang dilakukan terus-menerus akan menjadi kebiasaan dan jika sudah berlangsung lama, kebiasaan itu umumnya dianggap sebagai sebuah kebenaran. Jika sudah dianggap sebagai kebenaran maka kebiasaan itu akan sulit diubah, meskipun perubahan itu diarahkan ke hal yang lebih baik.
Firman Tuhan memperingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap kata-kata yang menyesatkan. Warga Efesus adalah warga yang maju karena posisinya yang strategis. Jemaat Tuhan sudah terbentuk di sana. Akan tetapi, ada pihak-pihak yang tidak menyukai jemaat Tuhan ini sehingga berusaha mengadu domba dan memecah belah mereka. Karena itu, umat Tuhan dinasihati agar sebagai pengikut Kristus mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan dan kebiasaan yang tidak Tuhan kehendaki. Untuk mengontraskan, digunakan istilah anak terang dan gelap. Gelap karena tindakan mereka jauh dari Sang Sumber Terang, yaitu Kristus. Umat Tuhan yang adalah anak- anak terang diminta untuk menelanjangi atau menguji setiap perbuatan dan kebiasaan. Umat Tuhan tidak boleh ikut-ikutan dengan kebiasaan yang salah.
Hoaks atau berita bohong adalah hal yang paling mudah menyesatkan kita. Jika tidak teliti dan kritis maka kita akan disesatkan oleh berita tersebut. Oleh karena itu, ujilah setiap perkataan, perbuatan dan kebiasaan yang terjadi di sekitar kita. Jangan sekadar ikut-ikutan orang atau meniru kebiasaan orang banyak yang belum tentu benar! [Pdt. Yosafat Simatupang]
REFLEKSI:
Setiap hal dalam hidup kita harus selalu diuji, agar kita tidak mudah terjerumus dalam hal-hal bohong dan menyesatkan.
Ayat Pendukung: Mzm. 27:7-14; Hak. 6:11-24; Ef. 5:6-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.